Kamis 23 May 2019 12:05 WIB

Pasar Jaya: Tanah Abang Ditutup Situasional Hingga 25 Mei

Pasar Tanah Abang akan dibuka kembali jika kericuhan tak lagi meletup.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Reiny Dwinanda
Pada pukul 00.30 WIB, kepolisian mulai memukul mundur peserta aksi yang masih berada di sekitar kantor Bawaslu. Massa aksi dipukul mundur ke arah Pasar Tanah Abang, Rabu (22/5).
Foto: Republika/Riza Wahyu Pratama
Pada pukul 00.30 WIB, kepolisian mulai memukul mundur peserta aksi yang masih berada di sekitar kantor Bawaslu. Massa aksi dipukul mundur ke arah Pasar Tanah Abang, Rabu (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kawasan pusat perbelanjaan di Pasar Tahan Abang masih terlihat sepi pada Kamis (23/5) pagi. Para pedagang masih memilih tidak berjualan karena kerusuhan yang terjadi sejak Rabu (22/5) dini hari lalu.

Demonstrasi di Bawaslu RI berbuntut ke Jalan Wahid Hasyim hingga ke kawasan Tanah Abang. PD Pasar Jaya pun mengumukan bahwa Blok A sampai Blok G masih tutup sementara secara situasional sampai 25 Mei 2019.

Baca Juga

"Kawasan perbelanjaan Pasar Tanah Abang Blok A-G dipastikan masih ditutup sementara secara situasional hingga tanggal 25 Mei 2019," ujar Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin dalam siaran persnya, Kamis (23/5).

Namun, penutupan Pasar Tanah Abang tentunya menyesuaikan dengan kondisi yang ada di lapangan. Sementara itu, di sana masih ada sisa kericuhan akibat demonstrasi seperti pecahan kaca, bekas pembakaran ban, dan puing-puing lainnya.

Ia menjelaskan, sejak awal tidak ada instruksi Pasar Jaya untuk menutup toko di Tanah Abang. Pedagang memang memilih menutup sementara hingga situasi benar-benar kondusif.

"Apalagi hingga Kamis (23/5) dini hari aksi massa pendemo di depan Gedung Bawaslu masih belum benar-benar aman terkendali," kata Arief.

Menurut dia, Pasar Tanah Abang masih dilakukan pengetatan penjagaan. Bantuan personel penjagaan dari TNI juga masih terlihat di lokasi sejak Rabu untuk membantu pengamanan pasar grosir tekstil terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Pihaknya masih terus berkoordinasi baik dengan aparat kepolisian dan instansi terkait. Apabila kondisi dinilai sudah aman, maka PD Sarana Jaya akan menginformasikan ke para pedagang.

Arief mengatakan, satu persatu pedagang sayuran dan daging di Pasar Blok G Tanah Abang secara bertahap sudah mulai berjualan. Akan tetapi, akses menuju semua pasar masih belum normal sehingga aktivitas perdagangan belum seperti hari-hari biasanya.

"Harapan kami dengan pedagang tentunya sama, bagaimana agar aktivitas perdagangan pasar bisa berjalan normal, apalagi ini di bulan Ramadhan merupakan titik penjualan tertinggi penjualan bagi pedagang Tanah Abang," jelas Arief.

Arief memperkirakan kerugian di Pasar Tanah Abang karena tak beroperasi melebihi Rp 200 miliar untuk satu hari. Ia menyebut, sekitar 14 ribu pedagang di Blok A, Blok B, Blok F, dan Blok G mengalami kerugian karena tak berjualan.

"Perputaran uang di Tanah Abang kurang lebih Rp 200 miliar per hari. Apalagi dengan kondisi mau lebaran gini potensi (keuntungan) lebih besar. Percuma dibuka kalau aksesnya ditutup," sebut Arief, Rabu (22/5).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement