Rabu 22 May 2019 12:43 WIB

Pasar Tanah Abang Masih Ditutup Sementara

Akses menuju pasar Tanah Abang juga masih ditutup

Rep: Mimi Kartika/ Red: Esthi Maharani
Pada pukul 00.30 WIB, kepolisian mulai memukul mundur peserta aksi yang masih berada di sekitar kantor Bawaslu. Massa aksi dipukul mundur ke arah Pasar Tanah Abang, Rabu (22/5).
Foto: Republika/Riza Wahyu Pratama
Pada pukul 00.30 WIB, kepolisian mulai memukul mundur peserta aksi yang masih berada di sekitar kantor Bawaslu. Massa aksi dipukul mundur ke arah Pasar Tanah Abang, Rabu (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PD Pasar Jaya masih menutup sementara kawasan perbelanjaan Pasar Tanah Abang Blok A-G. Pasalnya akses menuju pusat perbelanjaan terbesar di asia tenggara tersebut juga masih ditutup.

“Sebenarnya tidak ada perintah tutup, tapi karena akses ke lokasi masih tertutup pedagang memutuskan masih belum membuka tempat berdagang mereka,” ujar Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin dalam siaran persnya, Rabu (22/5).

Baca Juga

Arief belum bisa memastikan waktu untuk membuka kembali pasar tersebut. Hal ini tentunya harus berjalan sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.

“Saya sudah minta pimpinan pasar melakukan koordinasi dengan aparatur setempat, begitu memang kondisi sudah pulih dan akses kendaraan sudah bisa dilalui agar segera diinformasikan kepada pedagang,” katanya.

Berdasarkan tinjauannya di lokasi, sisa-sisa bentrokan masih terlihat ke arah pasar dari arah Jalan Fachrudin dan dari Jalan Wahid Hasyim. Untuk pengamanan, Pasar Blok A dan Blok B menambah sekitar 160 petugas security dan 100 petugas TNI.

“Untuk di Blok F sendiri ada 49 orang security dan di Blok G ada 9 orang security, semuanya saling memantau kondisi yang ada di dalam pasar,” lanjut Arief.

Untuk pasar lainnya saat ini menurutnya masih tetap dilakukan pemantauan. Pihaknya memang belum ada menerima laporan ada pasar lain yang ditutup. Namun para pimpinan pasar diminta memantau dan segera melaporkan jika ada perkembangan di pasar mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement