REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Jelang aksi 22 Mei di Jakarta, petugas kepolisian Polres Bandung melakukan razia di sejumlah titik. Titik yang menjadi sasaran yaitu Gate Tol Cileunyi, Underpass Buahbatu, Underpass M Toha, Underpass Kopo, dan Gate Tol Soreang. Sebanyak 700 personel gabungan diterjunkan untuk melaksanakan razia tersebut.
Kapolres Bandung AKBP Indra Hermawan mengatakan razia dilakukan dengan memberhentikan kendaraan umum dan pribadi yang dinilai mencurigakan. Kemudian petugas memeriksa surat-surat kendaraan, tujuan penumpang, dan barang bawaan penumpang.
"Selanjutnya polisi memberikan imbauan, masyarakat yang hendak ke Jakarta untuk mengikuti aksi 22 Mei agar mengurungkan niatnya," ujarnya, Selasa (21/5).
Ia mengungkapkan polisi mengimbau agar masalah pemilihan umum (pemilu) diserahkan kepada lembaga yang berwenang. Dirinya mengatakan razia akan dilakukan hingga Rabu (22/5) mendatang.
"Untuk warga Kabupaten Bandung kami mengimbau untuk tidak ikut aksi pada 22 Mei," katanya. Dirinya berharap agar masalah pemilu bisa diselesaikan oleh lembaga yang berwenang.
Sebelumnya, Bupati Bandung Dadang M Naser meminta masyarakat di Kabupaten Bandung tidak berangkat ke Jakarta pada Rabu (22/5) untuk mengikuti aksi. Sebab menurutnya, penyelesaian masalah menyangkut pemilihan umum bisa diselesaikan melalui jalur hukum.
"Warga jangan terpancing dan jangan ke Jakarta. Selesaikan secara yuridis kalau ada permasalahan. Kita adalah negara hukum," ujar Dadang.
Dirinya pun menolak gerakan people power yang diwacanakan akan bergerak pada 22 Mei mendatang. Lebih baik, katanya, masalah-masalah yang timbul pada saat pemilu diselesaikan dan dipercayakan kepada lembaga-lembaga yang diberikan wewenang menyelesaikan masalah pemilu.