Sabtu 18 May 2019 15:55 WIB

Gempa 5.9 SR di Pangandaran tak Berpotensi Tsunami

Gempa 5.9 SR di Pangandaran akibat aktivitas subduksi.

Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Gempa bumi dengan magnitudo 5,9 Skala Richter(SR) di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 212 km arah selatan Kota dan, Kabupaten Pangandaran pada Sabtu (18/5) pukul 8.51 WIB tidak berpotensi tsunami.

Informasi dari Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono, di Jakarta, Sabtu, setelah dilakukan pemutakhiran kekuatan gempa menjadi magnitudo 5,6 SR.

Baca Juga

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi berkedalaman dangkal ini diakibatkan aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia," katanya.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,63 lintang selatan dan 108,51 bujur timur pada kedalaman 33 km.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar turun (normal fault).

Guncangan gempa bumi dilaporkan dirasakan di daerah Pangandaran, Tasikmalaya(jabar), Cilacap, Banyumas(Jateng), Karangkates, Blitar, Tulungagung, dan Kediri (Jatim) pada skala II-III MMI(Modified Mercalli Intensity), di Banjarnegara, Kebumen(Jateng), Bantul(Yogyakarta) dan Solo (Jateng) pada skala II MMI.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement