Jumat 17 May 2019 23:46 WIB

Wali Kota Cimahi Larang Warga ke Jakarta Pada 22 Mei

Wali Kota Cimahi larang warganya ke Jakarta dan ikut People Power pada 22 Mei

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Serikat Buruh di Kota Cimahi bersama Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna melakukan deklarasi damai pasca pileg dan pilpres 2019, Jumat (17/5). Mereka menolak wacana people power.
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Serikat Buruh di Kota Cimahi bersama Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna melakukan deklarasi damai pasca pileg dan pilpres 2019, Jumat (17/5). Mereka menolak wacana people power.

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna melarang warga untuk berangkat ke Jakarta pada Rabu (22/5) mendatang yang hendak mengikuti gerakan people power. Pada hari tersebut, menurutnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan hasil rekapitulasi suara pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) 2019. 

"Saya melarang warga Cimahi dengan alasan apapun pergi ke Jakarta. Persatuan dan kesatuan yang terpenting harus dijaga," ujarnya di Kota Cimahi, Jumat (17/5).

Baca Juga

Dirinya mengimbau untuk tidak pergi ke Jakarta dan terprovokasi dengan hal yang tidak perlu. Ia pun bersyukur gerakan deklarasi damai yang dilakukan oleh para buruh di Kota Cimahi pasca pileg dan pilpres 2019.

Menurutnya, hasil apapun yang nanti keluar pasca rekapitulasi akhir oleh KPU harus dihormati dan dihargai. Sebab dirinya mengatakan itu merupakan pilihan rakyat.

"Persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa harus digaris bawahi. Itu yang paling penting dan menolak ajakan people power," katanya.

Menurutnya, pelaksanaan pileg dan pilprea 2019 adalah hal yang biasa dan akan bertemu lagi. Namun, terjadi hingar bingar dalam pelaksanaan pemilu kemarin. Sebab unsur agama dimasukan dalam kostestasi politik.

"Ada sesuatu yang tidak boleh dibawa politik malah dibawa kesana. Agama dibawa ke politik. Mudah mudahan pasca pilpres dan pileg dan yang paling menjaga kesatuan dan kesatuan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement