REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG- Destinasi objek wisata di Kabupaten Bandung diusulkan menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK). Menteri Pariwisata (Menpar), Arief Yahya mendorong agar destinasi wisata di Kabupaten Bandung menjadi destinasi kelas dunia.
Oleh karena itu, diperlukan tiga unsur A yang dipenuhi pada destinasi wisata tersebut agar menjadi bagian dari kelas dunia. "Aktraksi, (kita) tidak khawatir. Ciwidey adalah kawasan strategis wisata nasional. Kelemahannya aksesnya, masih untung ada (tol) Soroja. Lalu akses diperbaiki jangan hanya jalan, bandara ada Kertajati meski sekarang masih sepi," ujarnya saat berada di Kabupaten Bandung, Jumat (17/5).
Menurutnya, reaktivasi kereta api di beberapa ruas di Kabupaten Bandung sangat penting dilakukan agar akses semakin bagus. Kemudian dengan sendirinya investor akan datang untuk menanamkan investasi.
Untuk mengarah kepada KEK, ia mengatakan, Kemenpar akan melakukan program jangka pendek di Kabupaten Bandung yaitu kegiatan Color Run dan Karnaval Kemerdekaan pada Agustus mendatang.
Selain itu, pihaknya mendorong agar lulusan prodi pariwisata memiliki sertifikasi dengan standar ASEAN. Pihaknya juga akan mendorong agar anak muda di Kabupaten Bandung membuat destinasi digital.
"Medium dan Long termnya, Kabupaten Bandung mengusulkan KEK. Kalau tidak punya tanah sendiri boleh kerjasama dengan instansi lain. KEK harus dikembangkan terus," katanya.
Arief menambahkan, tujuh destinasi wisata di Jawa Barat diusulkan menjadi KEK. Dua diantaranya yaitu di Cikidang, Sukabumi dan Pangandaran sudah masuk ke Menko Perekonomian dan sudah berjalan. "100 Cikidang berjalan, kalau Pangandaran tidak harus satu wisata tapi kemaritiman," katanya.