REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Harga bawang putih di pasar tradisional Kota Purwokerto, terpantau masih tinggi. Di Pasar Manis, bawang putih jenis kating dengan kualitas yang cukup baik, dijual dengan harga Rp 50 ribu per kg. Sedangkan yang kualitasnya tidak terlalu baik, dijual seharga Rp 40 ribu-Rp 45 ribu per kg.
''Sejak empat hari terakhir, harga bawang putih memang sudah mulai turun. Tapi harganya masih tinggi,'' kata Wati (46 tahun), seorang pedagang sembako di Pasar Manis Kota Purwokerto Kabupaten Banyumas, Kamis (16/5).
Dia menyebutkan, untuk pasokan bawang putih para pedagang Pasar Manis mendapat pasokan dari beberapa sumber pemasok. Para pemasok tersebut menawarkan jenis bawang kating dengan dua kualitas yakni, bawang yang masih bagus dengan kondisi bawang masih segar, serta bawang yang kualitasnya tidak baik, karena bentuk buahnya sudah keriput dan layu.
''Harga yang ditawarkan juga berbeda. Kami para pedagang pasar, yang mengambil keduanya agar masyarakat bisa memilih untuk membeli bawang yang mana,'' katanya.
Wati juga menyatakan, meski harga bawang putih sudah mengalami penurunan, namun tingkat harga saat ini dinilai masih cukup tinggi. Dalam kondisi normal, harga bawang putih hanya sekitar Rp 30 ribu per kg.
''Masyarakat masih menilai harga sekarang masih mahal. Pembelian bawang putih juga masih dikurangi. Yang biasanya beli 0,5 kg sekali ke pasar, saat ini hanya beli 0,25 kg atau 1 ons,'' ujarnya.
Sementara untuk harga daging ayam, saat ini sudah kembali ke harga normal. Setelah sebelumnya sempat mencapai harga Rp 35 ribu per kg pada awal puasa, saat ini sudah turun pada tingkat harga Rp 30 ribu per kg. ''Harga ayam potong sudah normal,'' kata Lily (32 tahun), pedagang ayang potong di Pasar Wage.
Dia menyebutkan, setiap menjelang puasa, harga daging ayam potong memang selalu mengalami kenaikan. Namun pada pertengahan Ramadhan, harga akan turun lagi. ''Biasanya baru akan naik lagi sepekan setelah Lebaran. Biasanya, harga tinggi ini akan bertahan cukup lama hingga libur Lebaran selesai,'' katanya.