REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi untuk merevitalisasi empat pasar tradisional di wilayah setempat terus tertunda. Pemkot yang menggandeng pihak swasta dalam merevitalisasi pasar itu tak mendapatkan rekomendasi dari DPRD Kota Bekasi.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bekasi, Makbullah, mengatakan, pihaknya tentu tidak mungkin memulai revitaliasai pasar tanpa melalui semua tahapan administratif. "Padahal surat permohonan persetujuan sudah dikirim sejak bulan Januari lalu," kata Makbullah kepada Republika.co.id, Kamis (16/5).
Adapun keempat pasar yang akan direvitalisasi itu adalah Pasar Bantargebang di Kecamatan Bantargebang, Pasar Jatiasih di Kecamatan Jatiasih, Pasar Baru Kranji di Kecamatan Bekasi Barat dan Pasar Familiy Mart di Kecamatan Medansatria. "Umur pasar itu sudah 20 tahunan lebih, jadi sudah tidak layak lagi bangunannya," ucap Makbullah.
Investor, sambung dia, telah siap menggelontorkan dana segar puluhan miliaran untuk merivitalisasi pasar tersebut. Pasar Kranji Baru diperkirakan biayanya Rp 144 miliar, Jatiasih Rp 44 miliar, Bantargebang Rp 42 miliar, dan Pasar Family Mart Rp 17 miliar.
Ia pun mengaku, meski pasar akan dikelola oleh swasta, tetapi pihak Pemkot Bekasi akan tetap mendapatkan penghasilan dari pasar-pasar tersebut. "Kita ingin angkanya nanti 50 persen banding 50 persen," ucap dia.
Makbullah menjelaskan, tanpa rekomendasi dari dewan, maka tahapan terakhir, yakni penandatanganan nota Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara pihak Pemkot dengan pengembang tidak bisa dilakukan. Padahal, dari 4 pasar itu, Pasar Jatiasih dan Bantargebang sudah ada pemenang tendernya.
"Maka dari itu, kita akan upayakan terus koordinasi dengan yang terhormat teman-teman DPRD agar segera dibahas (rekomendasi revitalisasi pasar)," ucap Makbullah.
Anggota DPRD Kota Bekasi, Ronny Hermawan mengatakan, jika memang benar surat itu sudah dikirimkan sejak januari lalu, maka seharusnya saat ini dewas sudah membentuk panitia khusus (pansus). "Sampai sekarang tidak ada pansus yang membahas soal pasar," kata Ronny yang merupakan anggota fraksi Demokrat itu.
Ronny menjelaskan, menyangkut revitalisasi pasar, apalagi melibatkan pihak ketiga, memang harus melewati pembahasan pada pansus terlebih dahulu. Pansus, kata dia, nanti akan mengundang pemkot, pengembang dan pedagang pasar untuk menanyakan hal-hal terkait revitalisasi pasar.
Semenara itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Bekasi, Komarudin, mengatakan, pembahasan revitalisasi pasar itu masih berada di pimpinan dewan. "Sampai saat ini belum didelegasikan ke kita di komisi 3," ucap politisi Golkar ini, Kamis.