REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung Kota Depok meningkat selama Ramadhan. Kepala UPT TPA Cipayung Ardan Kurniawan mengatakan selama Ramadhan jumlah sampah warga yang dibuang ke TPA mengalami kenaikan sebanyak 200 ton.
"Selama Ramadhan sampah yang dihasilkan bertambah dari hari biasanya. Kami mencatat setiap hari sampah yang dibuang sebanyak 1.011 ton. Biasanya sampah yang dibuang di TPA sekitar 850-900 ton per hari," ujar Ardan di Kantor UPT TPA Cipayung Kota Depok, Rabu (15/5).
Dia mengatakan biasanya volume sampah akan terus meningkat hingga Idul Fitri. "Tidak ada persiapan khusus selama Ramadhan, kami tetap melayani pengangkutan sampah dari warga Depok untuk dibuang ke TPA Cipayung," tuturnya.
Ardan mengungkapkan kapasitas TPA Cipayung saat ini sudah overload alias melebihi kapasitas. Ketinggian sampah sudah mencapai 23 meter dari permukaan tanah di tiga kolam yang ada di TPA Cipayung.
"Kalau ideal ketinggian TPA itu 20 meter. Kita usahakan ratakan ke area yang memungkingkan untuk membuang sampah. Jadi kami akan terus upayakan semaksimal mungkin untuk menata di area yang memungkingkan untuk pembuangan sampah," ungkapnya.
Dia berharap warga Depok turut membantu mengatasi masalah sampah dengan memilah sampah organik dan non organik sehingga beban TPA Cipayung lebih ringan. "Jadi kalau warga Depok memilah sampah dan diolah di TPS dan bank sampah yang sudah disiapkan, maka sampah yang dibuang hanya sampah residu dan itu akan mengurangi beban TPA Cipayung," harap Ardan.
Seorang warga Cipayung, Ridwan, mengeluh dengan aroma bau busuk dari TPA Cipayung. "Setiap kali usai hujan bau busuknya menyengat sekali. Kami berharap Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok dapat menerapkan teknologi mengatasi bau busuk," pungkasnya.