Selasa 14 May 2019 16:05 WIB

Jalan Babelan tak Kunjung Diperbaiki, Ini Kata PUPR

Kerusakan jalan di Babelan menyebabkan kecelakaan.

Rep: FEBRYAN.A/ Red: Dwi Murdaningsih
Angkot sedang melintasi Jalan Raya Babelan, Desa Babelan Kota, Babelan, Kabupaten Bekasi, Selasa (7/5). Jalan penghubung Kabupaten dan Kota Bekasi itu telah mengalami kerusakan parah sejak 2 tahun terakhir.
Foto: Republika/Febryan A
Angkot sedang melintasi Jalan Raya Babelan, Desa Babelan Kota, Babelan, Kabupaten Bekasi, Selasa (7/5). Jalan penghubung Kabupaten dan Kota Bekasi itu telah mengalami kerusakan parah sejak 2 tahun terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, EKASII -- Kerusakan Jalan Raya Babelan di Desa Babelan Kota, Kecamatan Bebelan, Kabupaten Bekasi belum kunjung diperbaiki. Kerusakan terjadi disepanjang jalan tersebut dan telah berlangsung sejak dua tahun terakhir. Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Pentaan Ruang (PUPR) pun berlasan karena adanya kerusakan sistem.

Perbaikan jalan utama Kecamatan Babelean itu sendiri sebenarnya telah dianggarkan sejumlah Rp 18 miliar sejak awal tahun 2019. Namun, hingga hari ini, pengerjaan belum dimulai.

Baca Juga

Sekretaris Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Iman Nugraha menatakan, mundurnya jadwal perbaiakn Jalan Raya Babelan karena terdapat kerusakan sistem di Unit Lelang Pengadaan (ULP). Akibatnya, proses lelang untuk perbaikan jalan itu tidak bisa dilakukan.

"Proses lelang sudah kami ajukans sejak beberapa bulan yang lalu, tapi ketunda karena sistem  ULP ini down selama 3 pekan," kata Iman ketika dikonfirmasi, Senin (13/5).

Kepala Bagian ULP Kabupaten Bekasi Yanyan Akhmad, mengatakan, memang terjadi kerusakan sistem selama 3 pekan terakhir. Akibat kerusakan sistem itu, kata Yanyan, tidak hanya perbaikan Jalan Babelan yang tertunda, tetapi juga 66 proyek pembangunan lainnya.

Ia menjelaskan, setiap proyek yang menelan biaya lebih dari Rp 200 juta memang harus melewati proses lelang terlebih dahulu. Akibatnya, semua proyek begitu bergantung terhadap sistem ULP itu.

Iman menyebutkan, jika tidak ada kerusakan sistem ULP, seharusnya pada bulan Apil 2019, proses lelang sudah tuntas dan perbaikan bisa dilaksanakan. "Saat ini sistem ULP sudah bisa digunakan lagi. Kita akan tuntaskan lelang secepatnya. Mudah-mudahan bisa terealisasi (perbaikan jalan) usai lebaran," papar Iman.

Kerusakan jalan tersebut mencapai 6 kilometer atau hampir semua ruas jalan yang ada. Kerusakan mulai dari Pabrik Kertas Noore hingga ke depan Kantor Camat Babelan, Kantor Polsek Babelan, Pasar Babelan dan terus hingga perbatasan dengan Desa Kedung Pengawas.

Jalan dengan lebar sekitar 8 meter itu terbuat dari material beton. Namun di ruas jalan dekat Pabrik Kertas Noore Indonesia tampak mengalami ambruk. Begitupun di depan RS Ananda Babelan, jalanan disana rusak dengan panjang mencapai 10 meter. Terdapat juga jalan yang retak dan terkelupas. Selain itu, kerusakan juga terjadi depan Kantor Kecamatan dan Kantor Polsek.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, diperkirakan terdapat lebih dari 30 titik kerusakan disepanjang ruas jalan tersebut. Titik terparah berada di depan Pasar Babelan. Disana, kerusakan terdapat pada bagian tengah badan jalan. Lubang sepanjang 40 meter pun membentang disana.

"Disini sering bikin orang kecelakaan," kata salah satu pedagang di Pasar Babelan, Andra (38 tahun) kepada Republika baru-baru ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement