Selasa 14 May 2019 12:56 WIB

Jumlah Penumpang MRT Menurun, Tetapi Tetap di Atas Target

Jumlah penumpang MRT tercatat 77.696 penumpang pada hari pertama tarif normal.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Ratna Puspita
Sejumlah masyarakat membeli tiket MRT (Mass Rapid Transit)  di stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (13/5).
Foto: Fakhri Hermansyah
Sejumlah masyarakat membeli tiket MRT (Mass Rapid Transit) di stasiun Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah penumpang Moda Raya Terpadu (MRT) tercatat sebanyak 77.696 penumpang setelah memberlakukan tarif normal pada Senin (13/5) kemarin. Jumlah penumpang pada hari pertama penerapan tarif normal itu menurun dibandingkan rata-rata saat tarif diskon 50 persen 82.615 penumpang per hari.

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin mengatakan kendati jumlah penumpang menurun saat pemberlakuan tarif normal, jumlah tersebut hampir sama dengan rata-rata penumpang bulan lalu. Ia menambahkan, Senin menjadi hari dengan jumlah penumpang paling rendah dan Jumat paling tinggi.

Baca Juga

"Turun karena faktor hari Senin juga. Pola mingguan hari kerja kami paling rendah hari Senin paling tinggi hari kerja hari Jumat," ujar dia mengatakan, Selasa (14/5).

Berdasarkan catatan PT MRT Jakarta, sampel jumlah penumpang pekan sebelumnya pada Senin tak jauh berbeda dengan pemberlakuan hari pertama tarif normal. Pada 8 April tercatat sebanyak 77.849 penumpang, 15 April ada 68.842 penumpang, dan 22 April sebesar 73.288 penumpang.

Sementara Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan, penerapan tarif normal MRT tak ada masalah. Menurutnya, pencapaian jumlah penumpang pada Senin kemarin tetap diatas target tahun pertama pengoperasian MRT yang telah ditetapkan yakni 65 ribu orang.

"Jumlah penumpnag naik MR5 pada Senin kemarin hari pertama penetapan tarif 100 persen 77.696, ok dong. Angka target kita 65 rb di tahun ini," tutur Sri di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.

Ia menjelaskan, Pemprov DKI akan melakukan evaluasi terhadap pengoperasian MRT Jakarta dengan tarif MRT penuh ini. Termasuk, ia menyebutkan, mematangkan pembahasan integrasi antarmoda angkutan umum mulai integrasi pembayaran, fisik, dan rute di beberapa titik.

"Iya dong kita sudah ada integrasi pembayaran, integrasi rute, fisik. Kita semua udah punya pembahasan-pembahasan di beberapa titik," kata Sri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement