REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Meski sudah diresmikan, pemerintah belum menentukan tarif tol Pandaan-Malang. Masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas tersebut untuk mudik sehingga arus lalu lintas berjalan lancar.
Jalan Tol Pandaan-Malang diresmikan oleh Presiden Joko pada Senin (13/5), di Gerbang Tol (GT) Singosari, Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Peresmian ditandai dengan penekanan sirine dan penandatanganan prasasti yang oleh Presiden didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wali Kota Malang Sutiaji, Plt Bupati Malang HM. Sanusi, Bupati Pasuruan HM. Irsyad Yusuf dan Direktur PT. Jasamarga Desi Arryani.
Tol Pandaan-Malang yang diresmikan beroperasi adalah Seksi 1-3 dari Pandaan hingga Singosari sepanjang 30,6 Km. Sementara Seksi 4 Singosari-Pakis sepanjang 4,7 Km sudah selesai 90% dan akan dibuka fungsional untuk mendukung Mudik 2019. Untuk Seksi 5 dari Pakis hingga Malang sepanjang 3,1 Km masih dalam tahap konstruksi.
“Tol Surabaya Malang sudah lama ditunggu masyarakat. Sebelumnya waktu tempuh 3-3,5 jam, setelah tol jadi diperkirakan menjadi 1 jam. Memang masih kurang 7,8 Km, saya sudah minta agar bisa diselesaikan maksimal akhir tahun 2019, syukur bisa maju,” kata Presiden Jokowi.
Untuk tarif tol, Presiden Jokowi mengatakan belum akan diberlakukan hingga Lebaran untuk mendukung kelancaran arus mudik 2019. “Semoga bisa mempercepat mobilitas orang, barang dan jasa sehingga kita harapkan Malang betul-betul menjadi kawasan wisata yang terkoneksi dengan tol dan kita harapkan ekonomi bisa semakin baik dan meningkat,” ujar Jokowi.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono berpesan kepada para pengguna jalan tol Pandaan-Malang untuk dapat menjaga perilaku dalam berkendara dengan menaati semua peraturan dan rambu lalu lintas, sehingga pada saat mudik Lebaran 2019 dapat berjalan lancar, aman, dan nyaman. "Transportasi itu tujuannya adalah agar safer, faster dan cheaper. Semua ini bisa dicapai paling tidak dengan tiga kondisi yaitu perbaikan kondisi prasarananya, manajemen lalu lintas dan perilaku penggunaan jalan," ujarnya.
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mengatakan kepadatan lalu lintas Surabaya-Malang bisa mencapai puncaknya dengan 65.000 kendaraan roda empat dalam sehari dalam keadaan normal melewati titik-titik rawan kemacetan seperti di Lawang dan Singosari.
“Kehadiran tol ini diharapkan bisa mengurai kepadatan hingga 70%. Kira-kira 45 ribu akan terurai karena melewati tol ini. Oleh karena itu manfaatnya sangat besar bagi percepatan mobilitas masyarakat Jawa Timur,” kata Khofifah.
Jalan tol Pandaan-Malang juga akan mengakselerasi pertumbuhan kawasan Segitiga Malang Raya yakni Kabupaten Malang, Kota Malang, serta Batu menjadi sentra ekonomi yang luar biasa. “Kami memperkirakan 7,2 juta wisatawan akan berkunjung ke Batu,” sebut Khofifah.
Turut hadir mendampingi Menteri Basuki yakni Dirjen Bina Marga Sugiyartanto, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Eko Djoeli Heripoerwanto, dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit.