Senin 13 May 2019 15:55 WIB

Tol Pandaan-Malang Targetkan Kurangi 70 Persen Kemacetan

45 ribu kendaraan ditargetkan dapat memanfaatkan tol Pandaan-Malang.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Indira Rezkisari
Petugas membersihkan area gerbang tol Singosari yang belum beroperasi di Malang, Jawa Timur, Ahad (12/5).
Foto: Antara
Petugas membersihkan area gerbang tol Singosari yang belum beroperasi di Malang, Jawa Timur, Ahad (12/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Tol Pandaan-Malang seksi I, II dan III baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Gerbang Singosari, Malang, Senin (13/5). Selain presiden, kegiatan tersebut juga dihadiri sejumlah menteri dan pimpinan daerah termasuk Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa.

Di kesempatan tersebut, Khofifah mengaku sempat merasa khawatir apabila tol Pandaan-Malang tak kunjung diresmikan. Apalagi, jalan utama Surabaya ke Malang dikenal sebagai wilayah rawan kemacetan. Sebagian masyarakat Jatim juga dalam waktu dekat akan merayakan Hari Raya Idul Fitri.

Baca Juga

"Dan musim Lebaran yang ekornya dari Surabaya, Pandaan, Purwosari sampai Malang itu luar biasa (kemacetan)," kata Khofifah di Gerbang Singosari, Malang, Senin (13/5).

Menurut Khofifah, jalur utama Surabaya-Malang dilewati 60 ribu kendaraan di hari biasa. Sepanjang jalur tersebut, kendaran pasti akan melewati titik-titik rawan kemacetan.

Namun dengan adanya tol Pandaan-Malang, Khofifah berharap, kepadatan kendaraan dapat terurai hingga 70 persen. Hal ini berarti 45 ribu kendaraan ditargetkan dapat memanfaatkan tol.

"Dan ini punya manfaat besar bagi percepatan mobilitas jasa, barang dan orang. Kita bersyukur bisa diberikan nikmat kemudahan yang bisa ditingkatkan," jelasnya.

Tol Pandaan-Malang direncanakan memiliki panjang sekitar 38,5 kilometer (km). Akan tetapi saat ini jalur yang baru siap beroperasi sebesar 30,6 km. Jalur tersebut dimulai dari titik Pandaan hingga Singosari.

Di sisi lain, Khofifah juga berharap, pariwisata Malang Raya terutama Kota Baru dapat terbantu dengan adanya sarana ini. Apalagi, ia melanjutkan, pihaknya tengah mendorong dukungan penetapan Bandaran Internasional Abdulrahman Saleh, Malang. "Kita harapkan koordinasi dengan Pemkot dan Pemkab agar wilayah Malang Raya dapat menjadi sentra pertumbuhan ekonomi," tambah dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement