Senin 13 May 2019 00:30 WIB

Warga Kampung Bandan Ingin Rumahnya Dibangun Kembali

Saat ini, para warga mengungsi di tempat pengungsian yang sudah disediakan.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Andi Nur Aminah
Suasana pengungsian korban kebakaran di Kampung Bandan , Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, pada Ahad (12/5).
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Suasana pengungsian korban kebakaran di Kampung Bandan , Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, pada Ahad (12/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran terjadi di permukiman padat Kampung Bandan RW 05, Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Akibatnya ratusan kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggalnya.

Saat ini, para warga mengungsi di tempat pengungsian yang sudah disediakan. Salah satu warga RT 11 RW 05 yang sedang mengungsi, Mariatun (52 tahun), mengatakan, rumahnya habis semua tanpa tersisa. Ia hanya menyelamatkan diri serta suaminya yang sedang sakit struk selama tiga tahun.

Baca Juga

“Anak-anak yang sedang main tiba-tiba teriak ada api gitu. Saya langsung ambil kursi roda suami saya. Suami saya digendong anak saya. Pada lari semua tabrakan sama yang lain. Ini kan sempit yang penting selamat,” ujarnya saat sedang mengungsi di tenda, Ahad (12/5).

Mariatun menambahkan sudah dua kali terjadi kebakaran. Namun, kejadian yang berlangsung saat ini sudah ketiga kali. Ia mengaku bingung nantinya akan tinggal di mana. Ia tidak punya uang, tiga anaknya pun masih bersekolah.

“Tidak tahulah semua habis, anak saya baru satu yang kerja. Bingung, sedih, kecewa semua campur aduk. Semoga ada yang bantu. Saya tidak tahu bakal berapa lama di sini terus kelanjutannya gimana,” ucapnya sambil berlinang air mata.

Sementara itu, salah satu warga RT 11 RW 05, Syamsul Bahri (33 tahun), mengatakan, hanya surat- surat berharga yang ia sempat selamatkan. Kejadian kebakaran saat ini membuat ia terpukul. Sebab, sudah sering terjadi kebakaran tetapi sempat diselamatkan.

“Ya arus pendek kali yah. Di sini kan dempet semua rumahnya. Saya dari kecil di sini pasti bakal ngebangun rumah di sini lagi. Ini saja lagi nyari-nyari yang berharga. Siapa tau ada yang bisa diselamatkan,” ucapnya.

Syamsul berharap rumahnya dapat dibangun kembali kalau bisa secepatnya. Sebab, anaknya masih sekolah serta ia tidak mempunyai uang lagi untuk mencari tempat tinggal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement