Sabtu 11 May 2019 23:20 WIB

Keluarga Tolak Jenazah Anggota KPPS Diautopsi

Proses pembongkaran makam dan autopsi akan melukai perasaan keluarga.

Petugas KPPS meninggal
Foto: republika
Petugas KPPS meninggal

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sejumlah pihak mengusulkan agar petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal diautopsi. Namun, keluarga Alek Robikson, anggota KPPS di TPS 20 Nusukan Banjarsari, Solo, menolak dilakukan usulan autopsi terhadap jenazah almarhum.

"Kami atas nama keluarga Alex Robikson, menolak autopsi terhadap jenazah suaminya terkait adanya usulan outopsi pada aksi mendesak usut kematian anggota KPPS pada Pemilu 2019," kata Sarmini (44), istri almarhum Alex Robikson, di Kampung Praon Nusukan Solo, Sabtu (11/5).

Baca Juga

Menurut Sarmini, pembongkaran makam untuk autopsi justru akan kembali membuka luka keluarga. Ia mengatakan, keluarga sudah mengikhlaskan kepergian suaminya menjadi pahlawan demokrasi.

"Saya menolak makam suaminya dibongkar untuk autopsi, justru akan membuat tambah sedih keluarganya," kata warga Kampung Praon RT 7 RW 7, Nusukan, Banjarsari Solo, ini.

Sarmini mengatakan suaminya yang dipercaya sebagai Ketua KPPS di TPS 20 Nusukan itu, mohon dibiarkan beristirahat dengan tenang. Ia mengatakan suaminya meninggal dunia di Rumah Sakit Brayat Minulyo, Jumat (26/4), pada pukul 19.00 WIB. Selain mempunyai riwayat darah tinggi, juga informasi diagnosa dari dokter jika ada gumpalan di otaknya.

"Saya tidak percara suami saya disengaja dibuat meninggal dunia. Suami saya memang tidak pernah mengeluh sakit," katanya.

Namun, suaminya saat sebagai petugas KPPS memang kurang istirahat. Selain itu, ada kemungkinan akibat faktor kelelahan sehingga jatuh sakit.

"Keluarga sudah menerima kepergian. Kami juga telah diperhatikan dengan adanya santunan untuk keluarga, dan menunggu santunan dari KPU Provinsi," katanya.

KPU sebelumnya menyatakan anggota KPPS di wilayah Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah yang meninggal dunia menjadi tiga orang. Alek Robikson, warga Praon RT 07/RW 07 Nusukan wafat di Rumah Sakit Brayat Minulyo, Jumat (26/4), pada pukul 19.00 WIB. Menurut Nurul, Ketua KPPS di TPS 20 Nusukan tersebut jatuh sakit karena dipicu kelelahan setelah kegiatan pemungutan suara hinggga selesai penghitungan pada Pemilu 2019. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement