Kamis 09 May 2019 16:45 WIB

Bulog Banyumas akan Gelar Operasi Pasar

Bulog Banyumas akan menjual berbagai harga kebutuhan pokok dengan harga murah

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nidia Zuraya
bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional
Foto: Musiron/Republika
bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Untuk menekan kenaikan harga bahan pokok menjelang Idul Fitri, Bulog Banyumas mulai menggelar operasi pasar (OP). Meski demikian, OP tidak dilakukan secara terus menerus, namun secara berkala di beberpa lokasi di empat kabupaten wilayah eks Karesidenan Banyumas.

"Operasi pasar ini kami gelar bekerja sama dengan pemerintah kabupaten masing-masing daerah, yakni Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga dan Banjarnegara," jelas Kepala Bulog Sub Divre Banyumas Sony Supriyadi, Kamis (9/5).

Baca Juga

Dia menyebutkan, di Purbalingga OP digelar di empat lokasi selama Bulan Ramadhan, di Kabupaten Cilacap akan digelar di 27 kecamatan, di Kabupaten Banjarnegara akan digelar di alun alun kota setempat, dan  di Banyumas akan digelar di Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede.

Dalam OP ini, Sony menyebutkan, pihaknya akan menjual berbagai harga kebutuhan pokok masyarakat dengan harga lebih murah dibanding harga pasar. Barang yang dijual, antara lain terdiri dari bawang putih, minyak goreng, tepung terigu, gula pasir dan daging kerbau.

"Bawang putih yang kita jual dalam OP merupakan bawang jenis kating. Bukan bawang jenis apel," jelasnya.

Dalam OP tersebut, Sony menyebutkan, pihaknya menjual bawang putih tersebut hanya seharga Rp 50 ribu. Harga tersebut jauh di bawah harga bawang putih di pasar yang saat ini sudah menyentuh Rp 80 ribu per kg. 

Dalam OP di empat kabupaten tersebut, Bulog Banyumas menyiapkan bawang putih sebanyak 1 ton, minyak goreng 50 ribu liter, tepung terigu 8 ton, daging kerbau 3.000 kilogram, dan gula pasir 30 ribu kilogram. "Semua kebutuhan yang dijual dalam OP, dijual di bawah harga pasar," katanya.

Dengan adanya operasi pasar, dia berharap harga beberapa komoditi yang saat ini melonjak, bisa kembali normal. "Termasuk untuk harga bawang putih yang saat ini harganya memang sudah terlalu tinggi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement