REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Melbourne Sally Capp mengunjungi Kantor Pemerintah Kota Bandung, Kamis (9/5). Kunjungan ini dalam rangka ketertarikan Melbourne menjalin kerja sama dengan Kota Bandung.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menerima kunjungan Sally di Balai Kota Bandung. Yana menemani Sally berkeliling Balai Kota dan Comand Center yang dimiliki Pemkot Bandung.
Yana menuturkan Melbourne tertarik kerja sama di berbagai bidang. Salah satunya yang utama yakni berkaitan dengan teknologi informasi.
"Smart city-nya. Jadi penerapan IT, aplikasi-aplikasi di pemerintahan," kata Yana.
Yana mengatakan Melbourne menilai Kota Bandung memiliki karakteristik yang sama. Sehingga kerjasama yang dijalin akan saling menguntungkan kedua pihak.
"Banyak kesamaan antara Melbourne dengan Bandung. Sumber daya alam, sumber daya energi. Tapi mereka potensi anak mudanya start up-nya pariwisatanya. Oleh karena itu ini mungkin satu-satunya kota yang kemungkinan mau diajak kerjasama dengan Melbourne," tuturnya.
Ia berharap ke depannya jalinan kerjasama ini bisa menjadikan Kota Bandung dan Melbourne menjadi Sister City. Rencannya esok akan ada perjanjian kerjasama yang akan resmi dijalin.
Sally mengatakan banyak kesempatan kerjasama yang bisa dijalin kedua kota ini. Melihat Comand Center yang menjadi pusat smart city Kota Bandung ia pun mengaku sangat tertarik.
"Ini menggunakan teknologi yang menjadikan smart city," kata Sally.
Selain itu, ia mengamu tertarik juga dengan potensi start up hingga transportasi publik serta budaya dan ekonomi kreatif di Kota Bandung. Sektor-sektor ini dikatakannya sangat mungkin untuk dikerjasamakan.
Sementara itu, paginya Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Melbourne, Spica Alphanya Tutuhatunewa juga bertemu dengan Wali Kota Bandung Oded M. Danial. Spica mengungkapkan, Kota Bandung menjadi kota pertama di Indonesia yang terpilih untuk bekerja sama. Untuk merealisasikan hubungan tersebut, Wali Kota Mellbourne berkunjungan selama dua hari di Kota Bandung pada 9-10 Mei ini.
"Ini perjalanan penting karena Melbourne belum pernah punya kontak dengan kota manapun di Indonesia. Baru Kota Bandung yang menjadi perhatian untuk mereka," kata Spica.