Rabu 08 May 2019 20:17 WIB

Bupati Garut Tanggapi Warga yang Antar Jenazah dengan Grab

Bupati Garut mengatakan, warga dapat menggunakan ambulans secara gratis.

Mobil jenazah. (Ilustrasi)
Foto: antara
Mobil jenazah. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Bupati Garut, Rudy Gunawan menyatakan keheranannya terhadap warga yang membawa jenazah menggunakan jasa transportasi berbasis aplikasi Grab. Ia mengungkapkan, pemerintah telah menyediakan mobil ambulans gratis.

"Enggak tau apa motifnya masyarakat sampai menyewa Grab ketimbang ambulans, padahal biaya ambulans gratis," katanya di Garut, Rabu.

Menurut Rudy, Pemerintah Kabupaten Garut sudah menyediakan ambulans untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang sakit maupun yang meninggal dunia secara gratis. Ia menyatakan, pihaknya telah berupaya memberikan pelayanan yang maksimal, termasuk menyiapkan mobil ambulans.

Rudy mengungkapkan, di Pendopo Garut saja ada dua unit mobil ambulans. Fasilitas  itu dapat dipakai masyarakat secara gratis.

"Di Pendopo itu kan ada dua ambulans, satu untuk yang sakit, satu untuk antar jenazah," ujarnya.

Rudy menyayangkan masih adanya pelayanan kesehatan termasuk jasa mobil ambulans yang belum bisa dimanfaatkan masyarakat secara maksimal, padahal pihaknya sudah menginstruksikan untuk memberikan pelayanan yang baik buat masyarakat.

"Kami minta pelayanan terhadap orang sakit harus ditingkatkan," katanya.

Pernyataan Rudy terlontar menyusul kabar yang menyebutkan bahwa seorang driver transportasi daring bernama Yuny (36) membawa jenazah dari RSUD Garut ke Banjarwangi atau daerah selatan Garut. Ia menerima bayaran sesuai aplikasi sebesar Rp 230 ribu untuk jarak tempuh sekitar tiga sampai empa jam perjalanan.

Menurut Yuny, keluarga dari jenazah yang dibawanya itu mengaku tidak bisa membayar jasa mobil ambulans. Pihak keluarga merasa tarif ambulans lebih mahal dibandingkan mobil sewaan dari transportasi daring.

Terkait informasi itu, Plt Wakil Direktur Umum RSUD Dokter Slamet Garut Eka Ariyanti membenarkan bahwa jenazah seorang ibu berusia 69 tahun dibawa ke rumah duka menggunakan jasa transportasi daring, Rabu (1/5) dini hari. Ia menjelaskan, pihak keluarga almarhumah sempat menanyakan fasilitas mobil ambulans kepada petugas jaga, namun saat itu layanan tidak tersedia karena dua unit ambulans RSUD DOkter Slamet Garut sedang mengantar jenazah ke Bandung dan Cibiuk.

Eka menyebutkan, tarif ambulans ke wilayah Banjarwangi sekitar Rp 400 ribu. Ia berdalih pihak keluarga tidak menanyakan kembali soal tarif tersebut hingga akhirnya jenazah dibawa menggunakan armada transportasi daring.

"Padahal RSUD Dokter Slamet Garut selaku kepanjangan tangan pemerintah daerah memiliki kebijakan dalam hal pengurangan atau pembebasan biaya yang secara teknis dapat dilaksanakan oleh manajemen," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement