Rabu 08 May 2019 15:03 WIB

1.363 Personel Gabungan Disiagakan Kawal Pleno KPU Jabar

Pintu utama kantor KPU Jabar ditutup.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Muhammad Hafil
Petugas KPU melintas di dekat layar saat rapat pleno terbuka rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2019 (Ilustrasi).
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Petugas KPU melintas di dekat layar saat rapat pleno terbuka rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2019 (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Rapat pleno rekapitulasi penghitungan pemilihan umum (Pemilu) 2019 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat dimulai hari ini, Rabu (8/5). Aparat keamanan terlihat menjaga cukup ketat pelaksanaan rapat pleno tersebut. Sedikitnya terdapat 1.363 personil gabungan dari Kepolisian Resort Kota Bandung, anggota kepolisian daerah (Polda) Jabar, dan petugas dari TNI.

Dari gerbang utama Kantor KPU Jawa Barat, aparat kepolisian sudah berjaga mengantisipasi oknum tidak berkepentingan yang ingin menerebos masuk ke dalam pleno. Pintu utama untuk memasuki kantor KPU Jawa Barat (Jabar) pun ditutup rapat dan pihak yang ingin masuk hanya diperbolehkan melewati pintu kecil dari samping.

Baca Juga

Begitu juga, di Jalan Laswi, yang merupakan jalan utama menuju KPU Jabar, aparat kepolisian pun telah siap sedia mengantisipasi jika ada aksi atau serangan yang tidak terduga.

"Kami siapkan pengamanan dengan pola ring 1, ring 2, ring 3, ring 4, baik pengamanan terbuka maupun pengamanan tertutup," ujar Kapolres Bandung Kombes Irman Sugema, kepada wartawan di Kantor KPU.

Menurut Irman, hingga istirahat pertama pukul 12.00 WIB, rapat sidang pleno rekapitulasi berjalan lancar, aman, dan kondusif. Untuk menjaga agar tidak ada keributan dari pihak tertentu, KPU telah mengintruksikan kepolisian agar siapapun yang ingin masuk menggunakan atribut yang telah disebar oleh KPU Jabar.

Selain memperlihatkan tanda pengenal dan atribut, anggota kepolisian pun melakukan pengecekan barang bawaan untuk mengantisipasi oknum yang membawa barang berbahaya seperti senjata tajam. "Jangan sampai barang berbahaya dibawa pada saat pleno berlangsung," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement