Rabu 08 May 2019 09:06 WIB

Harga Cabai di Pekanbaru Mulai Tinggi

Harga cabai merah per kilogramnya mencapai Rp 40 ribu.

Cabai merah.
Foto: Humas Kementan.
Cabai merah.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Harga cabai merah di Kota Pekanbaru, Riau, mulai pada awal pekan Ramadhan naik sebesar Rp 6.000 per kilogram. Harga cabai merah kini menjadi Rp 40 ribu per kilogram.

Berdasarkan hasil pantauan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru, Rabu (8/5), cabai merah yang dijual di sejumlah pasar tradisional itu berasal Bukittinggi (Sumatera Barat) dan dari Medan (Sumatera Utara). "Kenaikan harga cabai di awal Ramadhan ini berada di kisaran Rp 5.000 hingga Rp 6.000 per kilogram," ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut.

Baca Juga

Menurutnya, pada awal Ramadhan terjadi peningkatan dari masyarakat sehingga harganya turut melonjak. Uli, salah seorang pedagang di Pasar Pagi Arengka Pekanbaru mengatakan stok cabai merah masih sama seperti saat belum puasa namun peningkatan permintaan sudah terjadi.

"Awal Ramadhan ini permintaan meningkat. Sementara stok tidak mengalami peningkatan," jelasnya. Harga cabai merah saat ini dijual seharga berkisar Rp 38 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram.

Sejumlah komoditas di pasar tradisional Pekanbaru saat ini belum terlalu mengalami kenaikan harga berarti. Baru-baru ini Kementerian Perdagangan bersama Pemerintah Provinsi Riau juga melakukan operasi pasar bawang putih untuk membuat harganya tidak terlalu tinggi.

Operasi pasar bawang putih digelar di Pasar Sukaramai dan Pasar Cik Puan. Bawang putih dijual seharga Rp 22.500/kg di tingkat distributor dan masing-masing pedagang diperbolehkan untuk menjual secara eceran ke konsumen maksimal Rp 30.000/kg.

Harga bawang putih saat ini masih tergolong tinggi yakni Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu per kilogram.

Sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar meminta pedagang tidak melakukan penimbunan bahan pokok menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Menurutnya pemerintah sudah membentuk Satuan tugas (Satgas) pangan yang mengawasi dan menangkap para pedagang yang berani bermain.

"Kalau menimbun nanti ada Satgas Pangan yang akan bertindak, mudah-mudahan tidak ada sehingga harga lebih stabil," tegas Syamsuar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement