REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sedang gencar-gencarnya mengampanyekan gerakan pengurangan kantong belanja plastik, termasuk dengan mengajak dunia usaha dan warga untuk beralih menggunakan kantong belanja yang ramah lingkungan dan tak menggunakan lagi kantong plastik.
"Tadi saya juga membawa tas belanja nonplastik. Itu sebagai contoh bagi masyarakat. Saya berharap agar ke depan kita bisa secara masif mengurangi penggunaan plastik belanja atau bahkan tak menggunakan lagi kantong plastik," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris di Balai Kota Depok, Selasa (7/5).
Menurut Idris, untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat, pihaknya akan semakin gencar melaksanakan gerakan pengurangan kantong belanja plastik. Baik kepada komunitas maupun para ibu rumah tangga.
"Intinya kami tak akan mengeluarkan aturan terkait ini sebelum ada kesadaran dari masyarakat untuk tak menggunakan lagi kantong plastik. Minimal tingkat kesadarannya 10 persen, baru kita keluarkan aturan larangan penggunaan kantong plastik," ungkapnya.
Dia menambahkan, sampah plastik memiliki dampak besar terhadap pencemaran lingkungan. Sebab, limbah plastik membutuhkan waktu yang lama untuk dapat diurai dan sangat berbahaya bagi kehidupan.
"Kami coba menggali sampah yang ada di TPA Cipayung hingga kedalaman 20 meter, ternyata sampah plastik yang sudah terkubur sejak TPA ini didirikan masih utuh. Hal ini menunjukkan bahwa sampah plastik tak mudah terurai, bahkan mungkin tak bisa diurai," ujar Idris.