REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Penggalangan Pemilih Muda Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Bahlil Lahadalia, mengklaim salah satu faktor kemenangan pasangan capres-cawapres 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, adalah pilihan dari pemilih muda. Pemilih muda memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, meskipun pasangan ini banyak mendapat serangan informasi hoaks dan ujaran kebencian.
Menurut Bahlil, kaum muda yang umumnya kritis lebih memberikan kepercayaan kepada pasangan Jokowi-Ma''ruf untuk membangun Indonesia ke depan, khususnya di bidang ekonomi. "Pak Jokowi sudah terbukti selama hampir lima tahun ini, dapat membangun ekonomi dengan baik, dan menjadikan Indonesia kondusif," kata Bahlil Lahadalia kepada pers, di Media Center Cemara, Menteng, Jakarta, Selasa (7/5).
Dalam pandangan ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini, pemuda adalah kelompok milenial yang cerdas dan rasional. "Mereka lebih memberikan kepercayaan kepada Pak Jokowi dan Pak Ma''ruf untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Bahlil juga menyatakan optimistis, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin akan memenangkan pemilu 2019 dengan perolehan suara sekitar 55,6 persen. Menurut dia, meskipun KPU saat ini masih melakukan rekapitulasi suara pemilu 2019 dan baru akan diumumkan pada 22 Mei mendatang, tetapi berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan cepat lembaga survei kredibel, Jokowi-Ma'ruf menang sekitar 55 persen.
"Mari kita menunggu pengumuman resmi dari KPU, dengan sikap optimistis," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Bahlil juga mengajak seluruh pemuda di Indonesia untuk dapat berkontribusi membangun Indonesia, sesuai dengan profesi dan keahliannya masing-masing.