REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat membantah tudingan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) yang menyebut Demokrat mempunyai data kemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 62 persen. Demokrat mengaku tak pernah mengatakan data itu.
"Aduh, dapat data dan informasi darimana itu Pak Hidayat Nur Wahid ya? Kok malah menuduh sumber 62 porsen kemenangan pak Prabowo itu dari Demokrat? Harus kami tegaskan tidak benar sama sekali pernyataan pak HNW itu," kata Ketua DPP Demokrat, Jansen Sitindaon saat dikonfirmasi, Selasa (7/4).
Deklarasi kemenangan yang dilakukan Prabowo dengan prosentase 62 persen, kata Jansen bukan berasal dari Demokrat. Berkaca pada Pilpres 2009, Jansen mengklaim, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mendapat kepuasan masyarakat cukup tinggi 'hanya' meraih 60,8 persen. Itu merupakan rekor perolehan suara tertinggi sekak pemilu dimulai pada 2004.
"Jadi tidak mungkin kami mengatakan Prabowo menang 62 porsen di pemilu kali ini," kata Jansen.
Bahkan, dia melanjutkan, Demokrat pun meyakini bila Capres Joko Widodo menang, angkanya pun tak akan menyentuh 60 persen. Demokrat melihat banyaknya suara ketidakpuasan masyarakat melihat pemerintahan Jokowi.
Menurut Jansen, penjelasan ini pula yang membuat Wasekjen Demokrat Andi Arief menyebut adanya 'setan gundul' yang memengaruhi Prabowo. 'Setan gundul' itu dianggap memberikan informasi sesat pada Prabowo soal kemenangan 62 persen.
"Dan itu pasti bukan Demokrat. Karena DNA partai Demokrat sejak dulu adalah rasional, berbasis data dan selalu menyampaikan apa yang sebenarnya. Jadi tidak mungkin kami menyampaikan hal yang tidak benar hanya untuk menyenangkan seseorang padahal faktanya tidak," ucap Jansen.
Sebelumnya, Hidayat Nur Wahid menanggapi cuitan politikus Andi Arief soal adanya elemen 'Setan Gundul' dalam tubuh koalisi 02 yang membawa kabar Prabowo Subianto menang 62 persen. Hidayat menuding balik data Partai Demokrat soal data klaim kemenangan ini.
"Tentang 62 persen itu juga publik sudah membaca, bahwa di internal Demokrat survei mereka menyebutkan bahwa Prabowo menang dengan 62 persen. Nah bagaimana itu?" kata Hidayat di Kompleks DPR RI, Jakarta, Senin (6/5).
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Arief mengungkapkan istilah 'setan gundul' itu melalui akun Twitternya @Andiarief__. Hidayat menegaskan, ia tidak tahu soal sosok 'setan gundul' yang dimaksud Andi Arief.
"Saya bukan jubirnya Pak Andi Arief sehingga tidak mengerti apa yang dimaksudkan dengan kubu 'setan gundul' itu siapa, apakah itu sama dengan genderuwo atau sontoloyo saya tidak tahu, beliau yang harus menjelaskan," kata Hidayat.