Senin 06 May 2019 14:44 WIB

Penyelenggaraan Pemilu Serentak Jadi Catatan di Tasikmalaya

Banyak petugas kewalahan untuk menjalankan dan mengawasi pemilu.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Teguh Firmansyah
Petugas Pemungutan Suara Kecamatan (PPK) disaksikan perwakilan partai politik peserta Pemilu dan Bawaslu membuka hasil rekapitulasi perolehan suara di Rapat Pleno Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Kota Tasikmalaya di Jawa Barat, Sabtu (4/5/2019).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Petugas Pemungutan Suara Kecamatan (PPK) disaksikan perwakilan partai politik peserta Pemilu dan Bawaslu membuka hasil rekapitulasi perolehan suara di Rapat Pleno Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Kota Tasikmalaya di Jawa Barat, Sabtu (4/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Meski telah selesai, proses Pemilihan Umum di Kota Tasikmalaya meninggalkan beberapa catatan. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tasikmalaya Ade Zaenal Muttaqin mengatakan, salah satu yang menjadi perhartian khusus adalah keserentakan Pemilihan Umum (Pemilu).

Menurut dia, hampir semua saksi dari partai politik menyoroti tentang jalannya Pemilu secara serentak. Akibatnya, banyak petugas yang kewalahan untuk mengawasi maupun menjaga kelancaran proses Pemilu.

Baca Juga

"Proses itu cukup melelahkan dan memberatkan. Hampir semua menyoroti proses itu," kata dia usai rapat pleno rekapitulasi KPU Kota Tasikmalaya, Senin (6/5).

Berdasarkan catatan Republika.co.id, setidaknya ada dua petugas yang meninggal dunia akibat kelelahan mengawasi proses Pemilu 2019 di Kota Tasikmalaya. Satu orang merupakan pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan satu orang merupakan petugas perlindungan masyarakat (linmas). Keduanya meninggal setelah bekerja mengawasi jalannya pemungutan dan penghitungan suara.

Ade mengatakan, KPU Kota Tasikmalaya memang sengaja memberikan kesempatan seluruh pihak untuk menyampaikan aspirasinya terkait Pemilu dalam rapat pleno. Dengan begitu, sistem Pemilu dapat terus diperbaiki ke depannya.

"Kita ingin menampung semua aspirasi terhadap pemilu di sini, sehingga jadi bahan evaluasi menjadi KPU meningkatkan lebih baik lagi ke depannya," kata dia.

Meski begitu, Ade merasa gembira dengan meningkatnya partisipasi pemilih di Kota Tasikmalaya. Bahkan, hasil partisipasi pemilih mencapai 87,49 persen atau melampaui target yang ditetapkan sebesar 83 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement