Ahad 05 May 2019 22:41 WIB

Bulog Ungkap Harga Telur Saat Ramadhan Sulit Dikendalikan

Bulog mengantisipasi kenaikan harga telur dengan pemesanan ke peternak telur.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Indira Rezkisari
Peternak mengambil telur ayam di desa Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Peternak mengambil telur ayam di desa Balongan, Indramayu, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, menjelaskan salah satu komoditas yang nampaknya sulit dikendalikan harganya saat bulan Ramadhan adalah telur. Telur pasalnya merupakan salah satu komoditas yang dicari dan konsumsinya naik saat Ramadhan.

Meski harga sulit untuk dikendalikan, ia memastikan Bulog telah mengambil langkah antisipasi cegah kenaikan harga telur melonjak. Caranya dengan melakukan pemesanan ke peternak ayam petelur.

Baca Juga

"Saya bilang kemungkinan mungkin telur. Tapi kita sudah berusaha, karena peternak ayam petelur sudah siap juga. Dan kita sudah kerjasama dengan para peternak telur ayam. Kita sudah membeli mereka," ujar Budi saat ditemui di Kementerian BUMN, Ahad (5/5).

Budi menjelaskan dengan langkah pemesanan tersebut, setidaknya pemerintah sudah membeli pada harga saat ini. Namun, secara distribusi kata Budi akan dikeluarkan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sampai menjelang Lebaran nanti.

"Saya minta harga produksi hari ini tapi nanti dikeluarkannya bertahap. Semacam sistem operasi pasar juga. Jadi kalau stok menipis kami operasi pasar," ujar Budi.

Dengan cara itu, Budi mengatakan bahwa harga telur ayam bisa dikendalikan. Berdasarkan data Informasi Pangan Jakarta (IPJ) telur ayam hari ini rata-rata dibandrol seharga Rp 26 ribu/kg di berbagai pasar se-DKI Jakarta.

Harga itu melonjak dari harga yang dibanderol pada 30 April 2019 sebesar Rp 24.574/kg. Sementara itu berdasarkan harga pasar di Pasar Induk Kramar Jati, harga telur ayam dipatok sebesar Rp 25.000/kg.

Selain harga telur, Budi memastikan bahwa untuk komoditas pangan lainnya akan tetap terkendali. Sebab, stok pangan seperti daging ayam, kerbau, sapi, jagung hingga beras dipastikannya aman di gudang pendingin Bulog untuk operasi pasar, sehingga tidak akan terjadi kenaikan harga yang sulit dikendalikan untuk komoditas-komoditas tersebut.

"Pokoknya kita pantau bersama-sama dengan kementerian terkait. Begitu ada kenaikan di satu wilayah, kita akan langsung turun (operasi pasar)," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement