Sabtu 04 May 2019 12:51 WIB

Hubla Siapkan Kapal Cadangan Antisipasi Lonjakan Penumpang

Armada kapal laut cadangan yang disiapkan Hubla mencapai 25 persen.

Kesiapan moda transportasi laut menjelang arus mudik Lebaran Idul Fitri 1440 H, terus dilakukan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Hubla).
Foto: Republika/Agus Yulianto
Kesiapan moda transportasi laut menjelang arus mudik Lebaran Idul Fitri 1440 H, terus dilakukan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Hubla).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK - - Kesiapan moda transportasi laut menjelang arus mudik Lebaran Idul Fitri 1440 H, terus dilakukan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Hubla). Salah satunya dengan menyiapkan armada kapal laut cadangan hingga 25 persen dari total 2.000-an kapal laut di seluruh Indonesia.

Ditjen Hubla Ir R Agus H Purnomo mengatakan,  selain moda transportasi laut reguler yang sudah dipersiapkan, maka masih ada juga kapal cadangan. "Harga tiket pesawat yang hingga kini masih tinggi, diprediksi menjadi kendala bagi warga untuk menggunakan moda transportasi udara tersebut," kata Agus kepada Republika, usai peresmian gedung KSOP Kelas II Pontianak, Provinsi Kalbar, Sabtu (4/5).

Dampaknya, ujar Agus, mereka mengalihkan moda transportasinya ke kapal laut. Kondisi inilah, kata dia, yang harus diantisipasi oleh teman-teman di daerah.

"Untuk itu, kami sudah mulai recheck seluruh Indonesia. Kami sudah mulai petakan. Dan nanti seminggu sebelum lebaran laporannya sudah harus selesai," ujarnya.

Dengan demikian, kata Agus,  pihaknya bisa menyiapkan kapal- kapal cadangan sesuai dengan kebutuhan." Yang jelas, sudah kami siapkan. Terus juga ada ekses kapasitasnya, izinnya juga,"  katanya.

Karena itu, Agus meminta seluruh jajarannya terutama yang ada di daerah untuk terus memantau tanda-tanda terjadinya lonjakan penumpang. "Saya sudah minta teman- teman daerah untuk pantau dan sign order, jika terjadi lonjakan,"

Karena, kata dia, kapal cadangan ini tidak semua daerah tersedia. Hanya ada di tempat-tempat tertentu saja sepeetindi Surabaya dan Riau.

"Kapal-kapal cadangan di sana standby dan harus siapa digerakkan ketika terjadi lonjakan penumpang," ucap Agus.

Agus menyebutkan, jumlah cadangan kapal diskresi bisa sampai 25 persen dari kapasitas. Tapi, kata dia, jumlah itu pun masih bisa ditambah lagi 10 sampai 20 persen." Kita ada sekitar 2. 000-an kapal di seluruh Indonesia," ungkapnya.

Agus memiprediksi, dalam arus mudik moda transportasi laut ini akan terjadi lonjakan penumpang hingga 4,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Namun, dengan harga tiket pesawat yang masih tinggi, maka memang harus diantisipasi. " Dengan harga tiket tinggi dan terbatasnya tempat duduk yang tersedia, itu juga bisa jadi pemicu terjadinya lonjakan penumpang," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement