REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Tradisi munggahan jelang bulan Ramadhan di Kota Cimahi turut mendongkrak harga daging ayam. Harga daging ayam merangkak naik dari sekitar Rp 33 ribu menjadi Rp 37 ribu. Pada H-1 Ramadhan diperkirakan mencapai Rp 40 ribu per kilogram.
Salah seorang pedagang ayam di Pasar Atas Baru, Kota Cimahi, Nunung Nursya'adah (48) mengungkapkan harga daging ayam sudah mengalami kenaikan sejak satu bulan terakhir. Namun, jelang bulan Ramadhan, harganya semakin merangkak naik.
"Munggahan (H-1 puasa) diperkirakan naik sampai Rp 40 ribu per kilogram," ujarnya, Jumat (3/5).
Menurutnya, kenaikan harga terbilang wajar tiap memasuki jelang bulan puasa. Bukan karena stok yang langka, ia menuturkan permintaan kebutuhan daging ayam meningkat.
"Barang mah banyak, cuma ini mau munggah (jelang puasa) jadi naik," katanya.
Tiap memasuki dan pada saat Ramadhan, Nunung mengatakan jumlah ayam yang dijual relatif bertambah. Biasanyak ia menjual satu kuintal ayam potong per hari. Selama Ramadhan, Nunung bisa menjual 1,5 kuintal hingga tiga kuintal daging ayam.
Meski daging ayam banyak yang terjual, namun ia mengatakan keuntungan yang diperoleh relatif kecil dibandingkan dengan hari biasanya. Pada hari-hari biasa, ia mendapat keuntungan Rp 1.500 per kilogram. Saat ini, keuntungannya hanya Rp 600 per kilogram.
Salah seorang konsumen, Syifa (26) mengeluhkan dengan naiknya harga daging ayam. Meski begitu, dirinya menerima hal tersebut sebab kondisinya jelang bulan Ramadhan. "Iya mahal, tapi memang biasa kalau mau bulan puasa," katanya.