Jumat 03 May 2019 12:30 WIB

Harga Sejumlah Bahan Pokok di Kab Bandung Naik

Kenaikan harga mulai dirasakan konsumen.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Agustia penjual telur ayam.negeri dan bahan pokok lainnya  di Pasa Kranggan, Jumat (1/2).
Foto: Republika/Neni Ridarineni
Agustia penjual telur ayam.negeri dan bahan pokok lainnya di Pasa Kranggan, Jumat (1/2).

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Harga sejumlah bahan pokok di pasar tradisional di Kabupaten Bandung jelang memasuki bulan puasa Ramadan mulai merangkak naik. Meski belum signifikan namun kenaikan mulai dirasakan dampaknya oleh para konsumen yang membeli harga bahan pokok.

Berdasarkan pantauan, kenaikan harga bahan pokok meliputi bawang merah, bawang putih dan bawang bombay. Selanjutnya harga telur mulai mengalami kenaikan termasuk daging sapi. Namun harga beras relatif turun untuk jenis yang medium.

Baca Juga

Salah seorang pedagang beras, Haji Acep Darus mengungkapkan harga beras medium yang diperoleh dari Majalengka dijual perkilogram Rp 8.500. Harga tersebut cenderung turun mengingat sebelumnya harga mencapai Rp 9.000 perkilogram.

"Harga beras turun, biasa 9.000 sekarang 8.500 untuk jenis medium. Kalau beras premium bisa sampai Rp 12.500 perkilogram. Barangnya dari Soreang," ujarnya saat ditemui di Pasar Soreang, Jumat (3/5).

Sementara itu, pedagang bawang Edi mengaku harga bawang merah, putih dan bombay mengalami kenaikan. Meski naik, para konsumen relatif masih membeli sebab masih membutuhkan barang tersebut.

"Bawang putih harga dari Rp 40.000 sekarang jadi Rp 60.000 perkilogram. Bombay dari Rp 18.000 jadi Rp 32.000 dan bawang merah brebes biasa Rp 35 ribu sekarang jadi Rp 40 ribu," katanya.

Kenaikan harga, ia mengatakan sudah berlangsung selama dua pekan terakhir. Sementara untuk bawang merah, kondisi di Brebes, Jawa Tengahnya sendiri tengah memasuki musim hujan. Dirinya memperkirakan harga akan terus merangkak naik.

Pedagang daging sapi, Agus (32) mengatakan harga daging sapi mengalami kenaikan di tempat pemotongan di Banjaran. Kenaikannya ia menuturkan sudah mencapai kurang lebih 25 persen.

Menurutnya, harga daging karkas di tempat pemotongan sudah mencapai Rp 85 ribu yang sebelumnya hanya Rp 82 ribu. Ia pun menjual eceren kepada konsumen dengan harga dari Rp 86 ribu hingga 90 ribu tergantung kondisi sapi.

"Kalau daging iga beli di tempat pemotongan Rp 90 ribu perkilogram. Saya jual perkilogram Rp 95 ribu. Kenaikan sudah ada ditempat jagal," katanya.

Sedangkan Iman (25) penjual telur mengatakan harga telur mengalami kenaikan Rp 500. Bahkan diprediksi selama Ramadan akan terus meningkat. "Mulai terus naik perhari Rp 500. Sekilogram Rp 23.500 sebelumnya hanya Rp 22 ribu dan bisa mencapai Rp 25 ribu ke depan," katanya.

Reni, salah seorang konsumen mengaku dengan kenaikan harga dianggap memberatkan para pembeli. Seperti harga bawang merah. Ia berharap harga bahan pokok bisa turun dan terjangkau keuangan ibu rumah tangga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement