REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Pemerintah Indonesia akan turut serta memberikan bantuan untuk membangun Rumah Sakit Indonesia Hebron(RSIH) di kawasan Tepi Barat, Palestina. Pembangunan rumah sakit itu sebagian besar menggunakan dana amal dari masyarakat.
"Pemerintah sendiri pasti akan membantu, akan membangun juga. Tapi karena ini inisiatif masyarakat, jadi kita berikan dulu (kesempatan) masyarakat beramal. Karena ini baru mulai, tentu pemerintah juga nanti melihat perkembangannya, tidak langsung ditambahi," kata Wapres saat menghadiri acara penggalangan dana RSIH di Jakarta, Kamis (2/5) malam.
JK menilai upaya penggalangan dana untuk pembangunan RS tersebut akan berjalan lancar khususnya di bulan Ramadhan. Pemerintah Indonesia pun berupaya untuk memberikan bantuan guna menutup keperluan dana untuk pembangunan RSIH di Palestina, yang diperkirakan menelan biaya 7 juta dolar AS.
"Jadi pelaksanaannya nanti pada akhir Ramadhan baru kita hitung-hitungan berapa pemerintah mesti membantu untuk itu," ucapnya.
Untuk menggerakkan masyarakat dalam beramal guna pembangunan rumah sakit untuk korban trauma perang di Palestina itu, JK selaku Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia juga akan menginstruksikan jajarannya.
"Saya yakin para ulama dan da'i akan mudah untuk memberikan, tinggal intruksi MUI kepada para da'i, maka tentu akan mudah," katanya.
RS Indonesia Hebron bukan yang pertama dibangun Indonesia untuk warga Palestina korban perang. Sebelumnya, organisasi relawan kesehatan "Medical Emergency Rescue Committee" (MER-C) Indonesiajuga telah membangun rumah sakit di Jalur Gaza, Palestina.
Menurut Wapres, membangun rumah sakit merupakan salah satu cara efektif yang dapat dilakukan masyarakat Indonesia untuk membantu warga Palestina yang dilanda perang.
"Ternyata persoalan di Palestina tidak bisa hanya dengan demo, mau ikut perang pun kita terlalu jauh. Jadi tinggal doa dan membangun sesuatu untuk kemaslahatan masyarakat di sana," demikian Jusuf Kalla.