Kamis 02 May 2019 12:21 WIB

Pemindahan Ibu Kota akan Percepat Pembangunan Nasional

Dengan pindahnya Ibu Kota maka keseimbangan akan terjadi.

Red: EH Ismail
Ketua Umum Koper Jomin H Ayep Zaki bertemu dengan KH Ma'ruf Amin
Foto: Dokpri
Ketua Umum Koper Jomin H Ayep Zaki bertemu dengan KH Ma'ruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Rencana pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke daerah lain akan semakin mempercepat pembangunan negara. Sebab daerah ibu kota baru akan memajukan perekonomian masyarakat di sana.

Perpindahan Ibu Kota akan berdampak pada pembangunan sarana dan prasarana kantor pemerintahan, seperti istana negara dan kantor kementerian serta lembaga negara. Hal itu sudah pasti menyerap tenaga kerja dan membangkitkan usaha kecil-menengah.

Pembangunan ini juga sangat mungkin memancing rasa penasaran para pelancong. Ketika sampai ke Indonesia, mereka pasti ingin melihat langsung seperti apa Ibu Kota baru yang menjadi pembicaraan masyarakat Indonesia di berbagai belahan dunia. Kunjungan wisatawan semakin meningkat dan masyarakat akan semakin diuntungkan.

Karena itu, Komunitas Penggerak Ekonomi Rakyat Jokowi-Amin (Koper Jomin) mendukung rencana perpindahan ibu kota. "Sangat mendukung (pemindahan Ibu kota) sekali. Indonesia harus ada keseimbangan ekonomi, sosial, budaya, pendidikan," kata Ketua umum Komunitas Penggerak Ekonomi Rakyat Jokowi-Amin atau Koper Jomin H Ayep Zaki, Kamis (2/5).

Dengan pindahnya Ibu Kota maka keseimbangan akan terjadi. Artinya, pemerataan ekonomi tidak tersentral di Jakarta saja. "Jokowi-Ma’ruf Amin sangat memahami dunia masa depan dan Indonesia masa depan. Hidup dimasa depan harus berkeseimbangan dan berkeadilan," ujarnya.

Dengan berpindahnya Ibu Kota tersebut, lanjut Zaki, bangsa Indonesia akan lebih maju. Karena, negara-negara lain juga pernah melakukan hal serupa. Kemudian perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya lebih merata.

Pihaknya berharap masyarakat menerima dan mendukung kebijakan pemerintah tersebut, sebab akan berdampak besar terhadap pembangunan dan perekonomian nasional.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement