REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur menegaskan kesiapan melayani kebutuhan uang tunai dan sistem pembayaran masyarakat selama Ramadhan dan Idul fitri 1430 H. Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Yudi Harymukti memperkirakan di periode Ramadhan 2019 diperkirakan kebutuhan uang tunai di Jatim mencapai Rp 33,4 triliun.
Yudi memperkirakan ada peningkatan kebutuhan uang tunai sebagai dampak dari peningkatan transaksi di masyarakat dan libur Lebaran. "Sementara di Surabaya kebutuhannya diperkirakan sekitar Rp 17,1 trilyun atau meningkat 14,77 persen dari tahun lalu,” kata Yudi di Surabaya, Rabu (1/5).
Demi melayani dan memenuhi kebutuhan uang termasuk pecahan kecil, BI Jatim telah melakukan langkah-langkah antisipatif. Antara lain berkoordinasi dengan perbankan dan pihak terkait lainnya untuk melayani penukaran kepada masyarakat. Penukaran uang nantinya difokuskan di outlet perbankan, penukaran uang bersama perbankan di lapangan Makodam V/ Brawijaya, serta layanan di 17 rest area.
“Kita telah bekerja sama dengan 68 perbankan untuk membuka layanan penukaran di lebih dari 341 outlet perbankan di wilayah Surabaya dan sekitarnya,” kata Yudi. Layanan penukaran melalui perbankan serupa juga berlangsung di kabupaten/kota seluruh wilayah Jawa Timur.
Yudi mengatakan layanan ini mulai tersedia pada periode 28 Mei dampai dengan 4 Juni 2019 setiap Selasa dan Kamis. Adapun nilai maksimal yang dapat ditukarkan oleh satu orang adalah sebesar Rp 3,7 juta yang terdiri dari pecahan Rp 2 ribu hingga Rp 20 ribu.
Agar kenyamanan dan keamanan penukaran uang dapat terjaga, masyarakat diimbau menukar uang di tempat-tempat penukaran resmi. "Hal ini untuk menghindari risiko uang palsu dan kemungkinan selisih. Masyarakat dianjurkan tidak menukar uang secara berlebihan dan selalu berhati-hati dalam melakukan transaksi dengan meneliti ciri-ciri keaslian uang," ujar Yudi.