REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepolisian Daerah Jawa Timur menerjunkan 2.600 personel terdiri unit Sabhara dan Lalu Lintas untuk mengawal peringatan Hari Buruh di Surabaya. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan 2.600 personel yang diturunkan merupakan gabungan dari lima Polres yakni Polrestabes Surabaya, Polresta Sidoarjo, Polres Pasuruan, Polres Mojokerto, dan Polres Mojokerto Kota.
"Masing-masing Polres menurunkan sekitar 200 pengawalan. Ada lima polres berarti ada 1.000 pasukan. Untuk Polrestabes Surabaya menambahkan lagi 1.000 personel dan Polda Jatim hanya 500 personel karena hanya membantu," kata Barung dikonfirmasi Rabu (1/5).
Barung menjelaskan pengawalan akan dilakukan aparat kepolisian dari masing-masing Polres hingga sampai di titik kumpul peringatan Hari Buruh yang biasanya dilakukan di Grahadi atau Tugu Pahlawan Surabaya. Jika massa buruh dari Sidoarjo, maka anggota dari Polresta Sidoarjo akan mengawal sampai ke titik kumpul peringatan Hari Buruh.
"Tetapi otoritas pengamanan di Grahadi tetap diberikan pada Polrestabes Surabaya. Polda Jatim mengkoordinir ini karena buruh kan datangnya dari macam-macam daerah," ujarnya.
Barung mengungkapkan sesuai kesepakatan yang dibuat oleh Federasi buruh di Jakarta peringatan Hari Buruh akan diselenggarakan di tempat tertutup (indoor). Meski begitu, pihaknya akan tetap mengamankan aksi jika dilakukan di tempat terbuka (outdoor).
"Kalaupun mereka melakukan kegiatan outdoor entah itu di Tugu Pahlawan di Grahadi maupun di lapangan pasti akan selalu kami amankan. Kami berharap saat buruh tiba di Grahadi atau di Tugu Pahlawan bisa berlangsung dengan aman dan tertib," ujarnya.