REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat tujuh petugas yang meninggal dan 12 sakit akibat persiapan hingga pelaksanaan Pemilu 2019.
Ketua KPU DIY Hamdan Kurniawan mengatakan sampai saat ini, pihaknya mencatat ada tujuh petugas yang meninggal dan 12 lainnya mengalami sakit selama proses pemilu.
Adapun rinciannya yaitu enam orang anggota KPPS, dan satu orang petugas PPK, serta 12 orang sakit dan harus dirawat di rumah sakit.
"Kami masih akan melakukan pendataan terkait jumlah korban meninggal maupun sakit. Kami juga sudah mengirimkan data petugas yang meninggal dunia ke KPU RI," katanya di Gunung Kidul, Selasa (30/4).
Ia mengatakan KPU DIY masih memperbarui datanya, terkait jumlah yang sakit, karena saat ini masih ada proses penghitungan di tingkat kecamatan. Di PPK, ada beberapa yang karena proses cukup panjang ada yang jatuh sakit.
Pendataan dilakukan kepada seluruh petugas yang sudah bekerja sejak persiapan pemilu 2019, yang bekerja mulai Januari 2019 lalu. Nantinya, KPU DIY masih menunggu petunjuk teknis dari KPU RI terkait pencairan santunan.
Data yang sakit karena berbagai hal mulai sakit karena proses pemilu sehingga kelelahan, selain itu terjadi kecelakaan. Untuk kecelakaan terjadi saat petugas linmas dan KPPS membawa logistik menabrak tiang listrik di Desa Condongcatur, Kecamatan Sleman, beberapa waktu lalu.
"Ini yang akan kita cek dulu. kita verifikasi nanti datanya akan kita perbaharui ke Jakarta (KPU RI) ya kita mintakan santunan," katanya.
Ada petugas linmas, ada petugas KPPS juga, jadi itu mereka menggunakan kendaraan roda tiga tiga orang itu tabrakan, kemudian masuk rumah sakit.
"Kita belum tau perkembangan terbaru seperti apa," katanya.