Selasa 30 Apr 2019 18:27 WIB

Dinkes: 178 Kasus DBD di Pekanbaru Sepanjang 2019

Pada musim hujan, kasus DBD sangat rawan terjadi di lingkungan masyarakat.

Ilustrasi pasien demam berdarah dengue.
Foto: Antara/Syaiful Arif
Ilustrasi pasien demam berdarah dengue.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mencatat jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayahnya mencapai 178 orang sepanjang tahun 2019. Dinkes memperkirakan angkanya akan terus bertambah.

"Bahkan, penyakit mematikan ini terus bertambah setiap pekannya di beberapa kecamatan," Sekretaris Dinas Kesehatan, Zaini Rizaldy Saragih di Pekanbaru, Selasa (30/4).

Baca Juga

Dia menjelaskan, di musim penghujan seperti saat ini, kasus DBD memang sangat rawan terjadi di lingkungan masyarakat. Dia menyebut, untuk pekan ke-16 ini kenaikan kasus DBD di tiap kecamatan berkisar satu sampai tiga kasus.

Untuk data sepanjang 2019, Kecamatan Sukajadi masih menjadi penyumbang terbanyak dengan 29 kasus DBD, disusul Kecamatan Marpoyan Damai (24 kasus), Kecamatan Payung Sekaki (24 kasus), serta Kecamatan Tampan (23 kasus).

Zaini mengatakan, dengan jumlah kasus DBD yang terus bertambah setiap pekannya, Dinas Kesehatan Pekanbaru melalui Puskesmas tak henti-hentinya memberikan imbauan agar masyarakat dapat melakukan pencegahan meluasnya kasus DBD. Pencegahan tersebut melalui pola 3M (menguras dan menutup bak air, serta mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk) Plus.

"Itu yang sering kami lakukan. Selain pola 3M Plus, tentunya warga juga bisa melakukan gotong royong di lahan yang memang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk aeides aigepty. Seperti halnya parit dan bak kamar mandi," tutur Zaini.

Sekedar pembanding sesuai data Dinas Kesehatan setempat, jumlah kasus DBD di Kota Pekanbaru pada semester pertama 2018 ada 151 kasus, dan dua orang meninggal dunia. Sementara pada semester pertama tahun 2017 lalu, kasus DBD di Ibukota Provinsi Riau ini tercatat sebanyak 370 kasus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement