Senin 29 Apr 2019 18:16 WIB

BPBD Ingatkan Kemarau 2019 akan Lebih Panas dari Sebelumnya

BPDB Kalsel mengingatkan kemarau 2019 akan lebih panas dan berpotensi picu karhutla.

Ilustrasi Kebakaran Hutan
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Kebakaran Hutan

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan, Wahyuddin. mengatakan berdasarkan prediksi Badan Meteorologi dan Geofisika Banjarbaru musim kemarau 2019 akan lebih panas dibanding kemarau tahun sebelumnya. Pada rapat koordinasi pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan 2019 diprediksi akan lebih besar.

"Dari kondisi tersebut kami memprediksi, kebakaran hutan dan lahan akan meningkat dari tahun sebelumnya," katanya di Banjarbaru, Senin.

Baca Juga

Wahyuddin mengungkapkan, sebagai salah satu upaya melakukan pencegahan, BPBD bersama TNI dan Polri serta elemen masyarakat, akan bersama-melakukan kesiapsiagaan dan pencegahan mulai sekarang. Langkah-langkah yang dilakukan adalah mengefektifkan penyuluhan dan sosialisasi ke masyarakat untuk meningkatkan pemahamannya terhadap gangguan asap akibat bencana karhutla.

Selain itu, para pihak juga memetakan titik rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan, sebagaimana pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Di Kalimantan Selatan terdapat lima daerah titik rawan karhutla, yaitu, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Barito Kuala, dan Kabupaten Tapin.

Selain itu, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor juga telah mengeluarkan surat edaran kepada bupati/wali kota terkait antisipasi dan kesiapsiagaan dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Sekretaris Daerah Pemerintah provinsi Kalimantan Selatan, Abdul Haris, mengatakan, untuk mencegah karhutla, Gubernur telah membuat surat edaran kepada seluruh pimpinan daerah.

Pihaknya juga menggelar Apel Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2019 dan Apel Siaga Bencana Karhutla. Menindaklanjuti apel tersebut, pada Senin digelar rapat koordinasi terpadu kesiapsiagaan bencana asap.

Melalui rapat koordinasi yang dilaksanakan sejak awal, menurut Sekda, bencana kabut asap yang terjadi beberapa tahun lalu tidak terulang. Dijelaskan Sekda, Gubernur meminta kepada Pemda dan seluruh peserta Rakor, agar mencermati perannya masing-masing dalam pengendalian karhutla di Kalsel.

Peran-peran tersebut, menurut dia, harus disinergikan sehingga terbangun keterpaduan untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Hadir juga dalam Rakor terebut, Danrem 101/Antasari, Perwakilan Kapolda Kalsel, serta diikuti oleh jajaran TNI-Polri, pemerintah kabupaten/kota, dan para pelaku usaha.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement