Senin 29 Apr 2019 18:40 WIB

Pemkot Malang Bidik Wisatawan dari Timur Tengah

Malang sedang menyiapkan diri menuju Kota Wisata Halal.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Dwi Murdaningsih
Batu Night Spectacular, salah satu objek wisata yang terdapat di Kota Batu, Malang.
Foto: wikimedia
Batu Night Spectacular, salah satu objek wisata yang terdapat di Kota Batu, Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan membidik wisatawan dari Timur Tengah. Upaya ini dilakukan dalam rangka menyiapkan diri menuju Kota Wisata Halal.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni mengungkapkan, jumlah wisatawan dari Timur Tengah ke Kota Malang sangat minim. Jumlahnya bahkan tidak mampu mencapai 10 persen dari total wisatawan mancanegara setiap tahunnya. Adapun jumlah turis asing yang berkunjung ke kota "Arema" sekitar 12 ribu hingga 15 ribu per tahunnya.

Baca Juga

"Setelah ini bisa akan lebih banyak lagi," ujar perempuan yang disapa Dayu ini kepada wartawan di Balai Kota Malang, Senin (29/4).

Untuk mencapai target ini, Pemkot Malang pun mulai berbenah diri menciptakan wisata halal. Salah satu di antaranya dengan mengajak komitmen beberapa hotel dan restoran yang sudah bersertifikasi halal. Hotel-hotel tersebut antara lain Hotel Regent Park, UB Guest House, dan Swiss Belinn.

Sementara pada ranah restoran, Dayu mengungkapkan, Taman Indie dan Rumah Makan Inggil sudah memeroleh sertifikasi halal. Halalan Thoyyiban Universitas Brawijaya (UB) Malang juga telah masuk ke daftar tersebut.

"Dan nanti akan ada yang baru, Guest House Syariah di Jalan Ciliwung," katanya.

Melihat data terkini tersebut, Dayu menegaskan, pihaknya tengah melakukan klasifikasi pasar, mal dan pusat kuliner. Hal ini termasuk beberapa acara kuliner yang memerlukan pendampingan dari Pusat Halal nantinya. Dengan demikian, kegiatan tersebut bisa mendapatkan sertifikat halal ke depannya.

Setelah Kota Malang ditetapkan sebagai wisata halal, Dayu memastikan, akan ada banyak pihak yang membantu mempromosikan. Dalam hal ini, baik dari agen wisata maupun Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI.

"Dan wisata kita pasti akan turut terdongkrak," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement