REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Ratusan warga mengungsi karena kehilangan tempat tinggal di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi. Mereka mengungsi akibat tempat tinggalnya dilanda banjir disertai lumpur dan potongan kayu, Ahad (28/4) malam.
"Kejadiannya tadi malam. Sebagian keluarga baru bisa dievakuasi tadi subuh," kata Rizal, warga Desa Bangga, Senin (29/4).
Rizal juga termasuk korban banjir. Rumah dan seluruh isinya tidak bisa diselamatkan. Keluarganya menyelamatkan diri di atap rumah dan baru berhasil evakuasi Senin subuh. "Ijazah semua hilang. Saya hanya sempat selamatkan motor dan ponsel," katanya.
Dia menuturkan setidaknya ada dua dusun paling parah, yakni dusun I dengan 342 kepala keluarga dan dusun II yang didiami 298 kepala keluarga. Rizal menceritakan, pada Ahad siang, tanda-tanda akan adanya banjir sudah ada, tetapi warga belum mengungsi.
Banjir besar tiba-tiba langsung menghantam sekitar pukul 19.30 WITA. "Siang itu kami sudah bilang segera mengungsi karena air akan besar, tapi belum ada warga yang mengungsi," katanya.
Dia mengatakan air bersumber dari Sungai Bangga yang meluap ke hampir seluruh desa disertai lumpur dan material kayu. "Sebagian rumah itu tinggal atap rumah saja yang kelihatan," katanya.
Hingga kini, kata Rizal, warga sedang menyelamatkan harta benda yang masih bisa diselamatkan. Sebagian lagi berusaha mencari bantuan untuk makanan dan baju yang layak pakai. Sampai berita ini diturunkan belum diketahui jumlah kerugian dan korban jiwa akibat peristiwa itu.