Ahad 28 Apr 2019 18:33 WIB

Sandiaga: Jika Ada Kecurangan, Laporkan dengan Bukti Cukup

Sandiaga mengatakan laporan tersebut harus bisa dibuktikan pada saatnya nanti.

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno.
Foto: Republika/Ali Mansur
Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengingatkan kepada seluruh relawan Prabowo-Sandi untuk mengawal suara proses penghitungan suara. Jika ada kecurangan, Sandi meminta relawan segera melaporkan dengan bukti-bukti yang cukup.

"Kerja belum tuntas. Kerja belum selesai. Siap berjuang sampai tuntas? Insya Allah kita kawal prosesnya. Jangan ada satu suara pun tercederai dalam proses demokrasi ini. Saya sudah keliling masing-masing PPK. Banyak tugas kita yang belum selesai. Kita harus pastikan Pemilu harus jujur dan adil, betul? Jangan sampai ada kecurangan," kata Sandiaga saat menghadiri Diskusi publik bertajuk "Tegakkan Kedaulatan Rakyat: Ada Konspirasi Paslon, KPU dan Lembaga Survei?" di Jakarta, Ahad (28/4).

Baca Juga

Sandiaga meminta kepada masyarakat dan relawan Prabowo-Sandi untuk mendokumentasikan bila terjadi kecurangan-kecurangan dalam proses penghitungan suara di daerah. "Kalau ada kecurangan, laporkan. Dengan dokumentasi dan bukti yang cukup. Ambil gambar, video, foto," kata dia.

Sandiaga mengatakan bukti yang cukup diperlukan agar laporan tersebut bisa dibuktikan pada saatnya nanti. "Saya di sini bersama Pak Taufik akan berjuang sampai titik darah penghabisan agar Pemilu kita jujur dan adil," tutur Sandiaga.

Menurut dia, pengawalan penghitungan suara bukan hanya urusan kalah dan menang, tetapi memastikan agar Pemilu berjalan secara demokratis dan bermartabat. "Pemilu yang betul-betul jujur dan adil. Kita harus mengamankan suara di Pemilu ini," ucap Sandi.

Dihadapan relawan yang kebanyakan dari emak-emak, Sandiaga menyampaikan salam dari calon presiden Prabowo Subianto dan meminta agar emak-emak tetap semangat. "Dapat salam semua dari Pak Prabowo Subianto. Emak-emak jangan kendor semangatnya. Jaga kesehatan emak-emak. Kesehatan nomor 1, presidennya nomor? (duaaaaa). Saya titip. Kita berjuang demi kebenaran. Kita tegakkan keadilan. Kita tidak punya uang, kita tidak punya media, tapi kita punya keyakinan," kata mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement