Kamis 25 Apr 2019 23:35 WIB

Video Bentrok Ormas di Bandung, Kapolda Jabar: Hoaks

Polda Jabar tengah berupaya mengungkap pelaku penyebaran video tersebut.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Bayu Hermawan
Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto
Foto: Abdan Syakura
Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Maryoto menegaskan, video bentrok antar organisasi kemasyarakatan (ormas) di salah satu wilayah di Kota Bandung yang beredar di masyarakat adalah hoaks. Pihaknya saat ini tengah berupaya mengungkap pelaku penyebaran video tersebut.

"Itu kejadian di Magelang, diedit paka bahasa Sunda. Tadi malam tidak ada apa-apa," ujarnya saat berada di Mapolres Bandung, Kamis (25/4). Ia mengungkapkan akan segera mencari pelaku penyebar video tersebut. Bahkan jika terbukti terdapat unsur pidana akan dihukum.

Menurutnya, pihaknya saat ini telah menyuruh tim cyber crime untuk mencari pelaku hoaks tersebut. Dirinya mengatakan jika penyebar video berada

di wilayah Jawa Barat akan ditangkap dan diproses hukum.

Meski menyebut video tersebut hoaks, Namun Agung membenarkan jika terjadi kerusuhan di Jalan Braga Kota Bandung. Namun, pelaku kerusuhan tersebut bukan antar ormas seperti yang dinarasikan dalam video.

"Itu perselisihan debt collector tentang kendaraan bermotor. Sudah tuntas dan diselesaikan semua," katanya.

Dirinya menambahkan, pihaknya memastikan kondisi keamanan di wilayah Jabar aman pasca pemilu, Rabu (17/4) lalu. Bahkan, ia mengklaim cenderung menurun gangguan keamanan dan ketertiban.

"Kondisi Jabar pasca pemilu sampai siang ini aman dan kondusif. Gangguan kamtibmas cenderung turun," katanya. Ia mengatakan, dalam sehari di wilayah hukum Jawa Barat terdapat 50-60 gangguan maka sampai hari ini hanya 32 gangguan.

Terkait hasil pemilu 2019, dia mengimbau masyarakat Jawa Barat menjaga diri dan menunggu hasil penghitungan manual atau realcount oleh KPU. "Kita tunggu dan kita hormati, itu hasil yang terbaik," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement