Kamis 25 Apr 2019 21:46 WIB

TKN Tantang BPN Saling Kunjung Markas Penghitungan Suara

Hasto menyebut TKN mengundang dua orang BPN untuk berkunjung ke markas mereka.

Rep: Nawir Arsyad Akbar-/ Red: Teguh Firmansyah
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengundang Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, untuk mengunjungi tempat rekapitulasi suara Pilpres 2019, yang mereka sebut war room. Undangan tersebut disampaikan sebagai bentuk transparansi data perolehan suara yang dibentuk oleh kubu 01.

"TKN Jokowi-KH Ma'ruf Amin maupun Badan Saksi Pemilu Nasional PDI-P mengundang perwakilan BPN untuk melihat sistem rekapitulasi kami berdasarkan dokumen otentik C1," ujar Sekretaris TKN, Hasto Kristiyanto lewat keterangan resminya, Kamis (25/4).

Baca Juga

Hasto mengatakan, TKN mengundang dua orang dari BPN untuk melihat langsung proses rekapitulasi suara yang dilakukan di war room. Selain itu, TKN juga mengundang pengamat politik, media, dan perwakilan mahasiswa untuk meninjau langsung ke pusat rekapitulasi suara Pilpres 2019 miliknya.

"Setelah itu giliran kami ke pusat hitung BPN. Biar rakyat tahu, mana yang klaim dengan bukti dan mana yang memprovokasi," ujar Hasto.

Undangan tersebut disampaikan untuk menanggapi BPN yang enggan membuka data dan metode yang digunakan dalam proses real count internalnya. Padahal, kubu Prabowo-Sandi sudah mengklaim kemenangan dalam Pilpres sebanyak tiga kali.

Dengan adanya undangan tersebut, TKN juga ingin membuktikan bahwa metode, sistem, data, dan proses rekapitulasi suara yang dilakukan pihaknya dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, tak membuat bingung masyarakat yang seolah digiring untuk tak mempercayai hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Sikap BPN yang tidak mau transparan dalam rekapitulasi, tidak bersedia diaudit, dan klaim sepihak kemenangan tanpa bukti hanyalah bukti kuatnya indikasi kebohongan dalam politik," ujar Hasto.

Perlu diketahui, BPN enggan memberitahu lokasi pasti pusat pengumpulan data real count internal BPN. Mereka juga tak mau menperlihatkan data, metode, dan sistem real count yang mengklaim kemenangan Prabowo-Sandi.

Meski begitu, juru bicara BPN, Andre Rosiade BPN memastikan data real count berada di lokasi yang aman.  "(Data real count internal) Tentu kami tempatkan di lokasi yang aman dan tidak gampang diakses pihak yang tidak berkepentingan," ujar Andre.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement