Kamis 25 Apr 2019 21:37 WIB

Hasto: Pertemuan Jokowi dan Prabowo tak Perlu Utusan

Hasto yakin Jokowi dan Prabowo akan bertemu pada saat yang tepat.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto menanggapi rencana pertemuan Jokowi dengan Prabowo Subianto. Menurutnya, pertemuan keduanya wajar dilakukan  karena silaturahmi merupakan bagian budaya Indonesia. Ia merasa seluruh elemen masyarakat, termasuk kedua capres sepatutnya menjalani budaya itu.

Hasto sepakat dengan pernyataan Wapres Jusuf Kalla bahwa para pemimpin negara bakal bertemu bila saatnya sudah tepat. "Akan ada momentum, untuk para pemimpin bertemu bersama memikirkan bangsa dan negara. Dan itu enggak selalu dalam format koalisi tapi pertemuan itu sebagai bagian budaya bangsa bangun sikaturahmi," katanya pada wartawan di Rumah Aspirasi, Kamis (25/4).

Baca Juga

Sekjen PDIP tersebut setuju bila pertemuan Jokowi dan Prabowo tak perlu diwakilkan oleh pihak manapun. Ia merasa keduanya perlu bertemu secara fisik untuk membicarakan nasib bangsa.

"Saya yakin (pertemuan) ini terjadi, jadi enggak perlu utusan khusus karena apapun ini bahas bangsa dan negara. Jadi harus dilakujan oleh pihak yang dapatkan mandat dari parpol," ujarnya.

Menurutnya, Jokowi tak akan menolak jika dijadwalkan bertemu Prabowo karena selama ini presiden menunjukkan kepemimpinan merakyat. "Pertemuan Presiden Jokowi dan tokoh masyarakat penting karena sesuai karakter Jokowi yaitu kepemimpinan yang meneduhkan dan merangkul," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso mengkritisi adanya utusan dari Jokowi guna menemui Prabowo. Ia menyatakan Prabowo menolak para utusan-utusan itu. Rencana pertemuan Luhut Binsar Pandjaitan dengan Prabowo diketahui gagal pada akhir pekan lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement