Kamis 25 Apr 2019 18:00 WIB

Bandung Antisipasi Kenaikan Permintaan Daging Sapi dan Ayam

Permintaan daging sapi meningkat empat kali lipat jelang puasa.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Daging sapi.
Foto: PxHere
Daging sapi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) memprediksi adanya kenaikan permintaan daging sapi dan ayam jelang Ramadhan. Ini dikarenakan tradisi masyarakat Kota Bandung dalam menyambut bulan puasa yang biasa disebut munggahan atau kumpul bersama keluarga.

Kepala Bidang Keamanan Pangan Dispangtan Kota Bandung Ermariah menyebutkan setiap harinya kebutuhan pemotongan sapi mencapai 85 ekor. Namun jelang bulan suci Ramadhan kebutuhan meningkat empat kali lipat.

Baca Juga

"Rata-rata pemotongan sapi 85 ekor perhari. Menjelang munggahan itu naik sampai 330 ekor perhari," kata Ermariah di Balai Kota Bandung, Kamis (25/4).

Ia menuturkan pasokan daging sapi di Kota Bandung hampir 97 persen merupakan sapi impor yang dipasok dari Australia dan Selandia Baru. Sisanya dicukupi dengan sapi lokal yang berasal dari luar Kota Bandung.

Dengan adanya prediksi kenaikan permintaan, kata dia, pihaknya mengantisipasi sejak dini. Terutama mengenai ketersediaan pasokan untuk memenuhi kebutuhan. Pihaknya telah berkoordinasi untuk menjamin pasokan daging sapi ke Kota Bandung tetap aman.

"Untuk nanti menjelang munggahan dan lebaran kita harap tidak ada peningkatan harga karena memang stok sudah cukup," ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya juga menyiagakan rumah potong hewan (RPH) dengan para petugas dan dokter hewannya agar sapi yang didatangkan feedloter bisa dipotong dengan standar khusus. Petugas potong hewan akam bersiaga untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di pasaran.

Selain itu, tambahnya, pemerintah juga mengantisipasi kebutuhan daging dengan menyediakan daging beku. Dalam hal ini Bulog memiliki persediaan daging sapi beku yang bisa dimanfaatkan konsumen jika permintaan tinggi.

Tak hanya daging sapi, ia juga mengantisipasi kenaikan permintaan daging ayam jelang Ramadhan. Daging ayam kerap menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sering bergejolak saat permintaan tinggi. Pihaknya juga berkoordinasi dengan para pemasok ayam untuk memprioritaskan pasokan ke Kota Bandung.

"Semua (ayam) memang didatangkan dari luar Kota Bandung karena di Bandung tidak ada peternak ayam. Biasanya yang banyak dari Priangan Timur seperti Tasikmalaya, Ciamis, Banjar," tuturnya.

Ia pun berharap tak ada kenaikan signifikan dari harga daging ayam jelang Ramadhan ini. Sementara harga daging ayam hingga saat ini masih normal yakni Rp 34.000 perkilogram di pasaran.

Ia juga mengimbau masyarakat agar membeli kebutuhan pokok dengan wajar menjelang Ramadhan ini. Jadi, tidak ada gejolak kenaikan harga yang dapat merugikan konsumen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement