REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan mengantisipasi pergeseran pemudik jalur udara. Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono mengatakan pada musim mudik Lebaran 2019 berpotensi banyak pemudik jalur udara berpindah ke laut.
"Ada indikasi. Kita melihat itu, jadi kita harus kumpulkan datanya," kata Djoko seusai membuka Rapat Koordinasi Angkutan Laut 2019 di Jakarta, Kamis (25/4).
Sebab, saat ini masyarakat masih merasakan tingginya harga tiket pesawat. Dengan begitu, pemerintah juga memprediksi banyaknya masyarakat pengguna pesawat mulai beralih ke transportasi lainnya pada mudik tahun ini.
Dia menjelaskan untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, Djoko menegaskan Kemenhub sudah berkoordinasi dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) (Persero). Djoko mengatakan Pelni juga akan mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang pada Lebaran tahun ini.
Djoko mengatakan Pelni juga akan menyesuaikan dengan kebijakan yang akan dibuat Kemenhub untuk mengantisiapsi angkutan laut pada Lebaran tahun ini. "Ini disesuaikan dengan bagaimana cara tidak berlebih atau kekurangan kapasitas," tutur Djoko.
Untuk itu, Djoko meminta kondisi kapal-kapal yang akan digunakan untuk angkutan laut Lebaran dalam kondisi yang laik. Dia memastikan akan melakukan pemeriksaan uji petik secara terus-menerus menjelang datangnya kegiatan mudik Lebaran.
Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub Wisnu Handoko mengatakan jumlah penumpang angkutan laut Lebaran terus mengalami pertumbuhan. "Untuk tahun 2019 diperkirakan jumlah penumpang akan mencapai 1,91 juta orang atau terjadi peningkatan sebesar sekitar 4,80 persen," tutur Wisnu.
Wisnu meminta para operator kapal serta memberikan pelayanan dengan cepat. Wisnu meminta para kepala otoritas pelabuhan, kepala KSOP, kepala unit penyelenggara pelabuhan (UPP) dan Badan Usaha Pelabuhan untuk memastikan seluruh terminal penumpang dalam kondisi baik dan nyaman.