Kamis 25 Apr 2019 16:17 WIB

Bulog Jatim Pastikan Stok Beras Aman Hingga Akhir Tahun

Stok beras di Jatim akan terus bertambah.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas memeriksa kondisi beras Bulog (ilustrasi)
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Petugas memeriksa kondisi beras Bulog (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  SURABAYA -- Kepala Divre Bulog Jatim Muhamad Hasyim mengungkapkan, stok beras yang ada di Jawa Timur saat ini jumlahnya sekitar 601 ribu ton. Stok yang ada, kata dia, bukan saja cukup untuk memenuhi kebutuhan beras saat Ramadhan dan Idul Fitri, tapi juga cukup sampai akhir tahun 2019.

"Kebutuhan kita per bulan sekitar 3.000 ton, sementara yang tersedia ada 601 ribu ton. Jadi sangat jauh. Stok tersebut cukup sampai akhir tahun," kata Hasyim seusai rapat koordinasi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) menjelang ramadhan dan idul fitri di Ibis Style Hotel, Surabaya, Kamis (25/4).

Baca Juga

Hasyim menyatakan, stok beras di Jatim akan terus bertambah, mengingat pihaknya terus melakukan penyerapan yang jumlahnya mencapai 2.000 hingga 2.500 ton per hari. Maka dari itu, dia mengingatkan masyarakat tidak khawatir soal ketersediaan beras, meskipun akan segera memasuki Ramadhan dan Idul Fitri.

Selain beras, Hasyim juga memastikan stok bahan pokok lainnya di Jatim aman. "Gula pasir kita stok ada 6.600 ton, minyak goreng ada 41 ribu liter, tepung terigu ada 12 ribu atau 12 ton. Dan ada jagung untuk peternak itu kurang lebih sekitar 75 ribu ton," ujar Hasyim.

Demi menjaga stabilitas harga, Bulog Jatim juga diakuinya terus menggiatkan operasi pasar sejak Januari 2019. Hasyim juga menjanjikan, akan lebih mengintensifkan dan memperbanyak titik-titik operasi pasar pada ramadhan dan idul fitri.

"Operasi pasar saat ini itu secara terus-menerus yang dilakukan oleh Bulog sejak Januari. Mungkin nanti dalam rangka Ramadhan atau lebaran, kita perbanyak titik-titiknya juga akan kita perbesar supaya harga bisa stabil," ujar Hasyim.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement