REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Tri Komara Sidhy meminta warga di sejumlah wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mewaspadai kemungkinan bencana angin ribut pada masa pancaroba.
"Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG, saat ini Kabupaten Cilacap telah memasuki masa pancaroba atau transisi dari musim hujan menuju kemarau sehingga bencana angin ribut berpotensi terjadi," katanya di Cilacap, Kamis (25/4).
Ia mengatakan berdasarkan laporan yang diterima BPBD Kabupaten Cilacap, bencana angin ribut terjadi di sejumlah wilayah dan terakhir di Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan. Menurut dia, bencana di Kelurahan Tegalkamulyan itu merusak 23 rumah warga, terutama pada bagian atapnya.
"Kami akan memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya rusak," katanya.
Selain angin ribut, sejumlah tanggul penahan gelombang di pesisir selatan Cilacap, terutama Pantai Teluk Penyu terkikis gelombang tinggi sehingga perlu mendapatkan penanganan. Terkait dengan kejadian bencana yang berpotensi terjadi pada masa pancaroba, Tri Komara mengatakan telah menyiagakan personel BPBD Kabupaten Cilacap maupun sukarelawan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana.
"Kami siap 24 jam, tidak hanya selama pancaroba, juga selama musim hujan maupun kemarau," katanya.
Selain itu, dia mengimbau masyarakat memangkas dahan pohon di sekitar rumah yang sekiranya berbahaya agar tidak roboh ketika terjadi angin. Sebelumnya, Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan wilayah Jawa Tengah bagian selatan khususnya Kabupaten Cilacap telah memasuki masa pancaroba yang diprakirakan akan berlangsung hingga awal Juni.
"Pada masa pancaroba yang perlu diwaspadai adalah angin ribut dan hujan lebat disertai petir," katanya.