REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bangsa Indonesia harus bangga dianugeri negara yang indah dan damai di tengah perbedaan yang ada. Ini dinilai sebagai anugerah yang Maha Kuasa bagi Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara-negara lain. Karena itu, bangsa Indonesia wajib memelihara persatuan dan kesatuan agar perdamaian itu terus abadi, sekaligus untuk melawan percik ‘api-api’ perpecahan serta serangan ideologi radikal terorisme.
“Indonesia adalah negeri indah, nyaman, aman dan tenteram, serta memiliki toleransi dan saling menghormati sesama bangsa sangat tinggi. Ini yang membuat banyak negara iri dengan Indonesia, termasuk kami,” ujar Wakil Imam Besar (Mufti) Lebanon Syech Dr Riyadh Bazo, Selasa (16/4)
Pekan lalu, Wakil Mufti Lebanon ini menghadiri Konferensi Ulama Sufi Internasional (World Sufi Forum) di Pekalongan, 8-10 April 2019. Menurutnya, pelaksanaan konferensi itu yang dihadiri seluruh ulama sufi dari berbagai dunia merupakan wujud keinginan bangsa Indonesia untuk mempertahankan nilai-nilai yang telah dibangun para pendiri bangsa, termasuk tokoh Islam seperti para wali.
“Karena itu saya ingin mengajak kepada bangsa Indonesia agar selalu mempertahankan persatuan dan kesatuannya dan jangan sekali kali terpengaruh dengan ideologi-ideologi yang dapat merusak kehidupan yang damai dan tenteram. Kita harus selalu mewaspadai propaganda propaganda kelompok kelompok radikal yang dhahirnya menginginkan kebaikan tetapi tujuannya adalah untuk mencabik-cabik sebuah bangsa sehingga terjerumus dalam konflik yang berkepanjangan,” paparnya.
Ia mengungkapkan, di banyak negara Islam, juga di negaranya di Lebanon, pemikiran radikal dan terorisme masuk ke semua lini secara aktif. Hal itulah yang membuat banyak negara Islam ketidakstabilan bahkan kehancuran karena perang saudara.
“Indonesia tidak boleh terjerumus ke kubangan yang sama seperti negara-negara lain hanya karena perbedaan pemikiran dan pilihan. Saya mengimbau sebagai sahabat agar segenap bangsa indonesia, khususnya para Muslimin agar tidak terlibat dalam sebuah fitnah yang dapat membahayakan kehidupan damai dan tentram di negeri indah ini,” ungkap Rektor Universitas Al Azhar Lebanon ini.