Kamis 25 Apr 2019 14:07 WIB

Pemprov Jatim Gencarkan Operasi Pasar Stabilkan Harga Bawang

Operasi bawang putih akan digelar di 25 pasar tradisional di Jatim.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nidia Zuraya
Pedagang mengambil bawang putih impor dari Cina untuk ditimbang di pasar tradisional. ilustrasi
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pedagang mengambil bawang putih impor dari Cina untuk ditimbang di pasar tradisional. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Dinas perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur menegaskan akan memfokuskan diri untuk menstabilkan harga bawang putih jelang Ramadhan 2019. Apalagi, harga bawang putih di pasaran sudah mulai bergejolak. Di Pasar Wonokromo Surabaya contohnya, harga bawang putih mencapai Rp 60 ribu per kilo, dari harga normal Rp 30-40 ribu.

"Kami akan kembali melakukan operasi pasar bawang putih di 25 pasar Jatim. Kemarin, kami juga telah melakukan operasi pasar bawang putih di Jatim sebanyak 50 ton," kata Kadisperindag Provinsi Jatim Drajat Irawan seusai rapat koordinasi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) menjelang ramadhan dan idul fitri di Ibis Style Hotel, Surabaya, Kamis (25/4).

Baca Juga

Drajat melanjutkan, upaya stabilisasi juga dilakukan lewat kerja sama yang dijalin dengan Satgas Pangan dari Polda Jatim. Langkah yang dilakukan diantaranya dengan mendatangi gudang importir agar mau mengeluarkan bawang putih dan tidak menimbunnya.

Drajat menjabarkan, kebutuhan bawang putih di pasar Jatim sebanyak 4.690 ton per bulan. Dari total kebutuhan tersebut, 90 persen di antaranya dipenuhi bawang putih impor. Maka dari itu, upaya stabilisasi harga bawang putih di Jatim, juga masih menunggu pasokan impor dari Kemendag.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Marthin Simanungkalit yang hadir dalam rapat itu mengatakan, secara umum pemerintah ingin mengeluarkan stok bawang putih yang ada dulu untuk stabilisasi. Langkah itu diambil sambil menunggu masuknya bawang putih impor.

"Kami juga sudah minta para importir agar mempercepat dalam mengeluarkan bawang putih yang ada," katanya.

Marthin memperkirakan, harga bawang putih kembali stabil awal Mei 2019, seiring masuknya bawang putih impor. Marthin mengungkan, kebutuhan bawang putih secara nasional adalah 37,5 ribu ton perbulan. Adapun bawang putih yang saat ini dalam proses impor sebesar 115 ton per bulan.

Bawang putih impor tersebut, kata dia, akan didistribusikan ke pasar-pasar di seluruh Indonesia, termasuk Jawa Timur. Namun, untuk angka, Marthin belum bisa menyebutkan secara detail, berapa yang akan dikirimkan ke Jatim nantinya.

"Kemendag akan terus berkomitmen dan memastikan ketersedian dan stabilitas harga kebutuhan pokok (bapok) di pasar rakyat dan ritel modern menjelang Ramadhan dan Lebaran 2019," ujar Marthin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement