REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Masyarakat di Pulau Moti, Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mengharapkan listrik PT PLN di pulau itu menyala selama 24 jam. Mereka berharap dapat menikmati aliran listrik sepanjang hari seperti yang masyarakat lainnya di Kota Ternate.
"Masyarakat di Pulau Moti tidak hanya membutuhkan layanan listrik pada malam hari, juga pada siang hari, terutama bagi masyarakat yang ingin mengembangkan usaha dengan memanfaatkan sarana listrik," kata Isra, salah seorang tokoh masyarakat dari Pulau Moti di Ternate, Kamis (25/4).
Di pulau yang letaknya tidak terlalu jauh dari Pulau Ternate itu, banyak potensi usaha ekonomi kreatif yang bisa dikembangkan masyarakat. Tetapi usaha itu terkendala tidak tersedianya listrik pada siang hari.
Isra juga mengharapkan adanya layanan internet di Pulau Moti. Sampai saat ini di pulau berpenduduk sekitar 10 ribu jiwa itu belum terjamah layanan internet. Padahal masyarakat setempat sangat membutuhkannya.
Para guru di Pulau Moti yang ingin mendapatkan pengayaan materi pelajaran melalui internet terpaksa harus ke Ternate. Hal yang sama juga dilakukan tatkala mereka akan menginput data pokok pendidikan (Dapodik) termasuk laporan pertanggungjawaban penggunaan dana operasional sekolah (BOS).
Hal lain yang juga diharapkan masyarakat Pulau Moti, kata Isra, adalah pembenahan infrastruktur jalan lingkar di Pulau Moti. Saat ini kondisinya masih rusak sehingga menyulitkan masyarakat saat melintas jalan lingkar itu.
Ia menilai ukuran kesejahteraan masyarakat tidak hanya dari segi terpenuhinya kebutuhan pangan dan sandang. Tetapi juga tersedianya sarana dan prasarana penunjang di daerah setempat.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Ternate Thamrin Marsaoly mengatakan penyediaan jaringan internet di Pulau Moti sudah masuk dalam program prioritas. Tetapi untuk merealisasikannya masih terkendala dengan penyediaan listrik di pulau itu.
Pada 2019 Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Ternate memasang jaringan internet gratis pada lima titik di Pulau Hiri. Pemasangan internet menyasar sekitar pelabuhan, puskesmas, dan sarana pendidikan sehingga masyarakat setempat tidak perlu lagi ke Ternate jika ingin menggunakan internet.