Kamis 25 Apr 2019 09:53 WIB

Pemkot Malang Mulai Cek Ketersediaan Daging Sapi

Pengecekan ketersediaan daging dilakukan di pasar tradisional dan outlet.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Friska Yolanda
Calon pembeli menimbang daging sapi di pasar tradisional (ilustrasi).
Foto: Antara/David Muharmansyah
Calon pembeli menimbang daging sapi di pasar tradisional (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Malang berencana melakukan pengecekan ketersediaan daging sapi. Upaya ini dalam menyambut Ramadhan dan menyambut Idul Fitri sehingga menjadi perhatian serius PD Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Malang. 

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur PD RPH Kota Malang, Ade Herawanto menilai, biasanya akan terjadi permintaan melonjak menjelan Ramadhan dan Idul Fitri. Situasi ini, kata dia, harus disiasati dengan baik guna mengantisipasi kelangkaan. "Dan juga fluktuasi harga yang ugal-ugalan. Selain itu, stok yang ada juga harus memenuhi klasifikasi Aman, Sehat, Utuh & Halal (ASUH)," ujar Ade, Kamis (25/4).

Baca Juga

Berdasarkan kondisi tersebut, Ade berencana melakukan peninjauan gabungan dalam waktu dekat. Kegiatan ini akan menargetkan sejumlah lokasi seperti pasar-pasar tradisional. Kemudian outlet yang menjual produk olahan daging serta pasar modern atau supermarket.

Ade menegaskan, pihaknya sangat mendukung sertifikasi halal bisa diterapkan oleh seluruh jagal di Kota Malang. Hal itu sesuai arahan Walikota Malang, Sutiaji dalam silaturahmi bersama para jagal dan karyawan PD RPH di Balaikota, beberapa waktu lalu.

Untuk memenuhi ketersediaan produk olahan daging yang berkualitas di pasaran, PD RPH juga bersinegi dengan Dinas Perdagangan."Rencananya nanti akan ada outlet-outlet PD RPH di pasar-pasar tradisional Kota Malang," tutur Ade melalui siaran pers.

Sebelumnya, telah digelar Pertemuan Koordinasi Supply Demand Produksi Peternakan Menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) di Surabaya. Rapat membahas tentang ketersediaan ayam potong, telur, dan daging sapi menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2019. Lalu tentang stabilisasi harga dan antisipasi kelangkaan kebutuhan pokok produksi peternakan di sejumlah daerah. 

Untuk informasi, kontribusi peternakan Jatim terhadap kebutuhan Nasional, yakni sapi potong 27 persen, sapi perah (susu) 51 persen. Sementara lainnya, kambing 19 persen, domba 8 persen, ayam petelur 28 persen dan ayam potong 14 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement