REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Pendidikan Muhammadiyah (Unimuda) Sorong, Rustamadji, mengapresiasi acara anugerah Tokoh Perubahan Republika yang diselenggarakan rutin sejak 14 tahun terakhir. Menurutnya, helatan Republika itu mengingatkan bahwa manusia memang harus terus berubah menjadi lebih baik dari hari ke hari.
"Manusia diperintahkan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan besok harus lebih baik dari hari ini," kata Rustamadji kepada Republika.co.id saat acara Anugerah Tokoh Perubahan Republika di Djakarta Theater, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (24/4) malam.
Rustamadji mengatakan, seiring dengan semangat berubah ke arah yang lebih baik, manusia harus memperbaiki pola pikirnya. Ia menjelaskan, negara dapat menjadi maju karena masyarakatnya berpola pikir maju. S
Demikian pula sebaliknya dengan negara kurang maju. Ia mengingatkan, semuanya berawal dari pemikiran, kemudian menjadi perkataan, selanjutnya jadi tindakan. Tindakan itulah yang akan menghasilkan sebuah karya nyata.
"Umumnya orang-orang banyak yang berhenti pada tahap pemikiran dan perkataan saja, tapi tidak diimplementasikan ke dalam sebuah tindakan, ini yang tidak akan menghasilkan perubahan," ujarnya.
Menurut Rustamadji, walau gagasannya kecil, kalau dilaksanakan dengan baik tentu akan menghasilkan perubahan-perubahan yang nyata. Untuk berubah menjadi lebih baik, ia menjelaskan urutannya diawali dari pemikiran, perkataan, dan perbuatan. Ia pun mengungkapkan rasa syukurnya bisa menjadi bagian dari Tokoh Perubahan Republika 2018.
"Banyak orang di kota-kota besar, tapi alhamdulillah saya bisa terpilih (jadi tokoh perubahan) oleh Republika, saya ucapkan terima kasih," ujarnya.
Anugerah Tokoh Perubahan diselenggarakan setiap tahun oleh Republika untuk mengapresiasi sosok-sosok yang memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan melakukan perubahan di tengah masyarakat. Selain Rustamadji, Tokoh Perubahan Republika 2018 juga diberikna kepada Bahlil Lahadalia, ustaz HM Jazir ASP, Yenny Wahid, dan Sutopo Purwo Nugroho.